JATIMTIMES - Rumah Sedekah Nahdlatul Ulama (NU) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar silaturahmi dan apresiasi kepada driver dan helper ambulans se Malang Raya. Kegiatan tersebut adalah yang pertama dilakukan di Malang Raya.
Sekitar 39 ambulana beserta relawannya diundang untuk menghadiri kegiatan yang digelar di NK Cafe.
Baca Juga : Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Bandung Sekitarnya, BMKG: Potensi Gempa Susulan
Dalam kegiatan tersebut, hadir Inisiator Rumah Sedekah NU KH Noor Shodiq Askandar, Owner NK Cafe Djoni Sudjatmoko, inisiator Malang Peduli Demokrasi Imam Muslikh, Kadinkes Kota Malang dr Husnul Muarif, Kadinkes Kabupaten Malang dr Wiyanto, Direktur JatimTIMES Network Lazuardi Firdaus, Pengusaha Heri Mursid Brotosejati, Pengusaha Simon Arif, Pengasuh Ponpes Rakyat Al Amin KH Abdullah Syam.
Inisiator Rumah Sedekah NU, KH Noor Shodiq Askandar mengatakan bahwa sebenarnya kegiatan apresiasi kepada relawan ambulans telah dirancang lama. Namun kesempatan mulia ini baru dapat dilaksanakan pada November 2022 ini.
“Hari ini kami mengundang relawan ambulans, karena sebetulnya relawan ini yang bekerja keras, terutama ketika ada tragedi Kanjuruhan,” kata Gus Shodiq.
Dengan adanya silaturahmi dan apresiasi driver dan helper ambulance, Gus Shodiq mengaku hal tersebut sebagai bentuk kecintaan warga Malang. Sebab ketika tragedi Kanjuruhan, para driver dan helper ambulance bekerja sangat keras.
“Kami juga harus turut bersama njenengan semua. Ini bagian rasa cinta kami, ke depan semoga kita bisa melakukan aktivitas mulia,” imbuh Gus Shodiq.
Menyambung Gus Shodiq, Owner NK Cafe Djoni Sudjatmoko mengaku sangat mengapresiasi driver dan helper ambulance. Karena perjuangan mereka saat tragedi Kanjuruhan.
“Luar biasa rekan-rekan relawan ambulans, pengabdian panjenengan semua terutama saat tragedi. Semoga segera terungkap agar segera move on untuk membangun Malang Raya. Kita harus kawal terus, semoga tak ada rekayasa. Yang jelas ini menyangkut martabat kita di Malang Raya di Bhumi Arema. Kalau belum tuntas kita siap kawal sampai tuntas,” beber pria yang akrab disapa Abah Djoni ini.
Sementara itu, Kadinkes Kabupaten Malang, dr Wiyanto mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada driver dan helper ambulance. Karena saat tragedi Kanjuruhan, ia baru sehari menjabat sebagai Kadinkes Kabupaten Malang m
“Saya sangat berterima kasih kepada driver dan helper ambulance. Saat saya datang ke Kanjuruhan saya baru menjabat satu hari dan malamnya ada peristiwa itu,” kata Wiyanto.
Saat itu, Wiyanto mengaku melihat banyak sekali ambulance yang berjalan menuju Stadion Kanjuruhan. “Banyak sekali ambulan yang berseliweran. Kalau tidak ada ambulans (relawan) memang agak kurang kekuatannya,” beber Wiyanto.
Baca Juga : Pemkab Gresik Ajak Warga Maritim Berantas Rokok Ilegal Tanpa Cukai
Wiyanto pun mengapresiasi kinerja dari relawan, karena meski belum mengenal satu sama lain, tapi saat tragedi Kanjuruhan mereka bekerja sesuai SOP.
“Saat itu walupun belum saling mengenal dan bekerja sama dengan formal, karena itu langsung terbentuk,” ungkap Wiyanto.
“Selanjutnya kita harap lebih kompak untuk kolaborasi, kita atur dan tata kembali,” imbuh Wiyanto.
Disisi lain salah satu perwakilan relawan ambulan, Yuyun mengatakan bahwa ia sangat berterimakasih kepada rekan seperjuangannya. Karena telah secara ikhlas bekerja untuk masyarakat.
“Terimakasih, ini apresiasi yang luar biasa untuk relawan ambulan, sebelumnya tidak ada seperti ini. Karena selama ini kami bergerak di bidang kemanusiaan, hampir 24 jam hidup di jalan,” kata Yuyun
Dalam kegiatan itu, Rumah Sedekah Nahdlatul Ulama (NU) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memberikan bingkisan sebagai bentuk apresiasi kepada driver dan helper ambulance.