JATIMTIMES - Bagi penderita demam berdarah nantinya tidak perlu lama untuk mengatasinya. Sebab obat untuk mengatasi virus Dengue penyebab demam berdarah diklaim bisa 'dibunuh' dalam kurun waktu enam jam.
Nantinya penderita demam berdarah akan diberikan suntikan antibodi. Sehingga virus dengue dapat terbunuh dengan antibodi tersebut.
Baca Juga : Polisi Temukan Bekas Bungkus Makanan di Rumah Satu Keluarga yang Tewas Akibat Kelaparan di Kalideres
Hal tersebut dibuktikan dengan sebuah penelitian yang tengah dilakukan oleh Profesor Paul MacAry dan timnya di Immunology Translational Research Program di National University of Singapore's Tong Loo Lin School of Medicine hanya tinggal beberapa tahap untuk membuahkan hasil.
MacAry dan tim mengisolasi antibodi dari individu yang telah pulih dari demam berdarah. Proses ini telah berjalan selama 10 tahun lamanya.
“Kami melihat antibodi ini tampaknya [bisa] membunuh virus [Dengue] dalam beberapa jam, dan melakukannya pada konsentrasi yang jauh lebih rendah daripada antibodi lain yang kami isolasi," ucap MacAry, dikutip dari Channel News Asia.
Saat ini, para ilmuwan tak hanya mengisolasi antibodi untuk keempat serotipe virus penyebab demam berdarah. Tapi juga membuat beberapa kilogram zat tersebut dan bersiap untuk uji klinis dari obat tersebut.
“Kami sedang dalam proses penggalangan dana untuk mendukung pendirian produksi dan uji klinis,” tambah MacAry. MacAry memperkirakan uji klinis pertama pada serotipe 1 akan dimulai dalam 18-24 bulan.
Baca Juga : Aremania Mergosono Gelar Aksi di Fly Over, Minta Penembak Gas Air Mata Ditangkap dan Dipidana
MacAry mengklaim, obat-obatan yang dikembangkan timnya akan menjadi terapi paling ampuh untuk kasus demam berdarah yang mematikan. Saat ini sebenarnya telah ada vaksin demam berdarah Qdenga yang telah disetujui pertama kali di Indonesia pada Agustus lalu.
Tetapi tidak ada terapi atau obat khusus yang bisa menangani demam berdarah. “Apa yang kami coba lakukan adalah menurunkan risiko gejala demam berdarah yang parah,” terang MacAry.
Di Indonesia, demam berdarah juga menjadi penyakit endemi yang harus diwaspadai. Pada tahun 2022 ini, jumlah kumulatif kasus demam berdarah hingga September dilaporkan sebanyak 87.501 pasien. Dari angka itu, sebanyak 816 pasien dilaporkan meninggal dunia.
