JATIMTIMES - Oknum supir taxi Blue Bird diputus kemitraannya oleh Blue Bird usai lakukan chatcalling pada bule yang berasal dari Rusia.
Supir tersebut berinisial FN. Pihak Blue Bird sendiri mengambil keputusan tegas dalam dua hari terakhir usai video chatcalling supir blue bird itu viral.
Baca Juga : Diamuk Warga, Pria di Pakis Cabuli Anak Tirinya Sejak Korban Kelas 5 SD
Penyampaian pemutusan kerja terhadap oknum Blue Bird itu disampaikan langsung oleh manajemen PT Blue Bird Tbk, Kamis (10/11/2022).
"Per 8 November 2022, dalam rentang waktu dua hari terakhir, kami telah selesai melakukan investigasi internal serta telah secara adil memberikan teguran dan sanksi tegas berupa putus mitra terhadap oknum pengemudi atas sikap terkait kejadian di atas," ujarnya.
Tak hanya itu, pihak Blue Bird juga meminta maaf atas kejadian tak terduga yang dilakukan oleh anggotanya itu.
Selain itu, pihak Blue Bird juga meminta maaf secara langsung pada korban yaitu Bule yang berasal dari Rusia.
"Kami telah berhasil menghubungi pengunggah video dan menyampaikan permohonan maaf yang telah beliau terima dengan baik," imbuhnya.
Dalam pernyataan yang berbeda, pihak kepolisian telah mengundang FN untuk memberikan klarifikasi di Polres Metro Jakarta Selatan. Pernyataan disampaikan FN saat bertemu dengan pihak kepolisian.
"Makanya tadi diminta klarifikasi, mau diundang sama Polres, saya lapor ke Kasat, mau diarahin ke Polres," ucap Kanit Reskrim Polsek Setiabudi Kompol Suparmin, Kamis (10/11/2022).
Dalam pengakuannya, FN mengaku tak berniat melecehkan dan hanya ingin menawarkan tumpangan taksi kepada bule Rusia tersebut.
"Tidak ada pelecehan sih sebenarnya, kata sopir tidak ada niat melecehkan, cuma nawarin taksi, mungkin sambil goda gitu," ujarnya.
Baca Juga : Nyamar Jadi Pembeli, Polisi di Kota Blitar Ringkus 2 Pelaku Pencurian Motor
Lebih lanjut Suparmin mengatakan FN juga tidak berkata kasar atau pun tidak senonoh, ia mengaku hanya mengobrol biasa dan bercanda.
"Ngomong biasa, ngomong bercanda. Tidak ada kata-kata kotor yang dikeluarkan dari sopir taksi tersebut," tambah Suparmin.
Kemudian, Suparmin menduga ada beberapa obrolan yang tidak sempat terekam.
"Nawarin taksi mungkin pas nawarin taksi itu nggak terekam. Nah, pas yang lanjut 'taksi miss, taksi miss' nggak terekam, cewek itu langsung ambil HP itu, divideoin itu," lanjutnya.
Sebagai informasi, chatcalling adalah pelecehan seksual, berbasis gender, dan termotivasi oleh bias, yang terjadi di ruang publik seperti di jalan, pasar, transportasi umum, dan media sosial.
Chatcalling yang termasuk perbuatan asusila dan mengandung muatan pornografi maka dapat diancam dengan pidana tentang kejahatan terhadap kesusilaan.