JATIMTIMES - Tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu tak terasa telah masuk hari ke-40. Pada tragedi kemanusiaan tersebut, belum ada kejelasan terkait keadilannya. Aktivis perempuan Malang Laily Fitriyah Liza Min Nelly mengaku sedih dengan kasus tragedi Kanjuruhan yang tak kunjung menemukan ujungnya. Menurutnya, tragedi seperti itu harus segera ditemukan siapa yang bertanggung jawab.
“Tak terasa 40 hari tragedi kanjuruhan berlalu, namun harapan terbesar akan diungkapnya sosok yang paling bertanggung jawab atas tragedi itu tak kunjung terjawab,” kata wanita yang akrab disapa Nelly kepada JatimTIMES, Rabu (9/11/2022).
Baca Juga : TBC Dua Kali Lebih Mematikan daripada Covid-19, Kemenkes Gandeng 8 Perusahaan di Jatim
Saat ini, nasib 135 keluarga korban yang kehilangan orang-orang tercintanya belum juga dinampakkan keadilan yang sesungguhnya. Padahal menurut Nelly, para suporter yang kini telah di surga itu adalah para pahlawan perdamaian dan revolusi sepakbola Indonesia.
Oleh karena itu, Nelly mendorong agar kejelasan proses hukum, harus dan wajib tanpa ditolerir terusut tuntas. Ia mengaku tak akan lelah untuk mendukung perjuangan Aremania demi kemanusiaan.
“Sebagaimana kami warga Malang Raya, Aremania di manapun berada dan seluruh mata di dunia yang terhentak terus menyuarakannya. Malang tidak sendirian, yakinlah bahwa kebatilan akan hancur lebur dari Bhumi Arema yang kita cintai ini,” tegas Nelly sembari menahan air matanya.
Bukan hanya mengajak untuk bersemangat berjuang mengusut tuntas kasus tersebut, Nelly juga mengajak Aremania untuk mendoakan korban tragedi Stadion Kanjuruhan. Terlebih saat ini sudah masuk hari ke 40.
Baca Juga : Terjadi Lagi, Mobil Daihatsu Zebra Terbakar di Kota Malang
“Untuk itu sembari terus berjuang dan bersuara dalam mencari keadilan, sudah selayaknya kita semua untuk tidak lupa panjatkan doa bagi seluruh korban tragedi kemanusiaan ini agar diberi tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Serta doa kita panjatkan agar dapat membuka kerasnya hati siapapun yang mempersulit proses hukum dari tragedi ini,” tutur Nelly.
