JATIMTIMES - Menjelang perhelatan kontestasi Pemilihan Umum (Pemiku) 2024 mendatang, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik meminta kepada para mahasiswa untuk berpartisipasi aktif.
Hal itu disampaikan Idham usai menjadi pemateri dalam kuliah tamu Pengantar Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) yang bertajuk Sistem Pemilu di Indonesia: Peran Aktif dan Kontribusi Generasi Muda dalam Tahapan-tahapan Pemilu, Senin (31/10/2022).
Baca Juga : J99 Mundur, Manajemen Arema FC Minta Pemain Tak Khawatir Terkait Haknya
Di mana, pihaknya menjelaskan, terkait sistem Pemilu yang diterapkan pada Pemilu 2024 dan terkait peran serta dari mahasiswa dalam konteks yang ideal. Menurutnya, konteks yang ideal yakni dengan partisipasi aktif mahasiswa dalam Pemilu 2024.
"Partisipasinya harus aktif, partisipasinya harus rasional, dan mahasiswa juga harus terlibat dalam gerakan volunterisme pendidikan pemilih, karena mahasiswa juga memiliki civic responsibility untuk memajukan demokrasi," terang Idham kepada JatimTIMES.com.
Setidaknya, dengan para mahasiswa berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2024, mahasiswa juga mendorong terwujudnya kemajuan sistem demokrasi di Indonesia.
Selain mendorong para mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam perhelatan Pemilu 2024, pihaknya juga akan terus gencar melakukan sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya pemilih pemula untuk memahamkan terkait sistem yang digunakan dalam Pemilu 2024, serta tugas pokok dan fungsi dari KPU secara umum.
"Bahwa nanti seluruh pemilih yang ada dalam daftar pemilih mengetahui kapan Pemilu dilaksanakan dan bagaimana seharusnya mereka berpartisipasi," ujar Idham yang merupakan Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI.
Baca Juga : Pertama Kali Sejak Dibangun, Enam Omek Gelar Bazar di FISIP UB
Menurutnya, akan banyak metode sosialisasi yang dapat diterapkan oleh KPU RI. Tentunya dengan melakukan koordinasi bersama jajaran anggota KPU di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
"Banyak metode yang digunakan, baik metode konvensional maupun metode yang sifatnya inovatif menyesuaikan dengan lanskap komunikasi, bagaimana konten-konten media sosial harus lebih kreatif," tandas Idham.