JATIMTIMES - Petugas dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang terus melakukan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 dengan menyasar seluruh penduduk yang ada di Kota Malang.
Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatakan, bahwa dalam pendataan awal Regsosek 2022 yang dilakukan mulai tanggal 15 Oktober hingga 14 November 2022 ini bertujuan untuk mengumpulkan data seluruh penduduk yang terdiri dari profil, kondisi sosial, ekonomi dan tingkat kesejahteraan.
Baca Juga : Mengenal Itaewon, Tempat Perayaan Halloween yang Menewaskan 151 Korban
Pendataan awal Regsosek 2022 mencakup seluruh penduduk Indonesia, yang tidak terkecuali bagi tunawisma dan awak buah kapal. Dikarenakan mobilitas responden pada kedua kelompok tersebut cukup tinggi, maka pendataan dilakukan serentak pada malam hari, atau dinamakan sebagai Malam Regsosek.
Malam Regsosek di Kota Malang dilakukan pada Sabtu (29/10/2022) mulai pukul 21.00 WIB hingga Minggu (30/10/2022) pukul 04.00 WIB. Untuk melakukan pendataan awal Regsosek 2022 terhadap tunawisma, diterjunkan 60 petugas gabungan yang dipimpin langsung oleh Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini.
Sebanyak 60 petugas gabungan terdiri dari pegawai organik BPS, personel Polresta Malang Kota, personel Satpol PP Kota Malang, unsur Dinsos-P3AP2KB Kota Malang dan mitra statistik BPS Kota Malang.
"Pendataan Malam Regsosek di Kota Malang dilakukan oleh Petugas Pendata Lapangan (PPL) yang berpengalaman yang telah direkrut dan dilatih oleh BPS," ujar Erny dalam keterangan yang diterima JatimTIMES.com, Minggu (30/10/2022).
Erny menjelaskan, tunawisma yang masuk dalam daftar pendataan awal Regsosek merupakan penduduk yang tidak memiliki tempat tinggal atau rumah. Biasanya orang-orang tunawisma ini menempati kolong jembatan, pasar, terminal, stasiun, di depan toko, taman umum dan berbagai fasilitas umum lainnya.
Selain itu, tunawisma yang merupakan gelandangan di trotoar jalan serta manusia gerobak juga masuk dalam daftar pendataan awal Regsosek 2022.
"Secara teknis pelaksanaan pendataan Malam Regsosek ini terbagi dalam sembilan tim yang terbagi dalam lima kecamatan di Kota Malang," terang Erny.
Sementara itu, sebelum turun ke lapangan, seluruh petugas pendataan awal Regsosek 2022 melakukan rapat koordinasi untuk persiapan pendataan yang dilakukan di Kantor BPS Kota Malang.
Baca Juga : Wabup Lumajang: Pameran Pusaka dan Barang Antik Harus Dilaksanakan Rutin Tiap Tahun
Kemudian seluruh tim berpencar sesuai dengan titik-titik lokasi yang sudah ditentukan untuk menyisir tunawisma yang berada di Kota Malang.
"No one left behind, harapannya semua penduduk terdata dan terekam pada basis data perlindungan sosial tanpa terkecuali," ujar Erny.
Dari hasil pendataan awal Regsosek 2022 terhadap tunawisma, sebagian besar berasal dari luar Kota Malang yang bahkan sebagian tidak memiliki kartu identitas. Kemudian dari penyisiran yang dilakukan lima tim dari BPS Kota Malang, tidak semua yang tidur di becak merupakan tunawisma.
"Kebanyakan dari tukang becak yang menginap di becaknya ini berasal dari luar Kota Malang dan akan pulang sepekan sekali ke rumah keluarganya. Sesuai dengan konsep penduduk, orang-orang dalam kategori ini akan didata di rumah keluarganya," tandas Erny.
