JATIMTIMES - Dua titik tanah longsor di Kecamatan Bumiaji menambah deretan bencana alam di Kota Batu. Ya Kecamatan Bumiaji menjadi kawasan yang dipetakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu sebagai daerah paling rawan adanya bencana alam, khususnya saat musim penghujan.
Tanah longsor itu terjadi di Jalan Klena I Gang 1 RT 04 / RW 01, Dusun Lemah Putih, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kamis 27 Oktober 2022. Tebing yang longsor itu memiliki dimensi panjang 10 meter, lebar 1 meter dan tinggi 3 meter. Akibatnya, material longsor menutupi sebagian jalan sehingga rawan kecelakaan jika dilewati pengguna jalan.
Baca Juga : Dispendik Gresik Gelas Salawat Peringatan Maulid Nabi, Begini Pesan Gus Yani
Di titik lain masih di Kecamatan Bumiaji, sebuah pelengsengan teknis dinding saluran drainase di Jalan Pangeran Diponegoro, Dusun Gerdu, juga ambrol. Di atas pelengsengan berdiri jembatan cor yang merupakan akses jalan ke rumah warga. Pelengsengan ambrol itu berdimensi panjang 3 meter, lebar 3 meter dan tinggi 2 meter.
Teecatat, sepanjang musim hujan pada September hingga Oktober 2022, ada 29 kejadian bencana alam di Kota Batu. Tanah longsor mendominasi catatan bencana alam di Kota Batu.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, Kecamatan Bumiaji menjadi daerah paling rawan terjadi bencana lantaran kontur alamnya adalah lereng dan tebing. Kontur topografi alam dan kerapatan vegetasi seperti itu membuat bencana tanah longsor rawan terjadi.
“Kami telah memetakan, di sana (Bumiaji) terdapat 7 potensi bencana. Yang dominan tanah longsor, tanah ambles, pelengsengan longsor,” ucap Agung.
Karena itu, BPBD Kota Batu memasang 12 EWS (early warning system) atau peringatan dini untuk mendeteksi dini adanya longsor. Alat peringatan dini itu berada di Dusun Jurang Kuali, Lemah Putih, Kekep, Payan, Kungkuk, Punten, Ngebruk, Jantur, Baru Atas, dan Brau Bawah.
Baca Juga : bankjatim Catat Laba Bersih Rp 1,2 Triliun di Triwulan III 2022
Kemudian wilayah paling rawan kedua yakni Kecamatan Batu. Kecamatan yang terletak di pusat kota itu juga menjadi kawasan yang rawan bencana longsor dan banjir genangan. Di Kecamatan Batu, di Dusun Sumberejo, Desa Sumberejo Kecamatan Batu rencananya ada dua EWS yang dipasang.
Sementara, BPBD Kota Batu melalui SK Wali Kota Batu telah menetapkan status siaga bencana mulai 4 Oktober 2022 hingga 30 April 2023.