JATIMTIMES - Lima puluh tiga pedagang pindahan dari pasar Beji ke pasar hewan terpadu Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung belum sepenuhnya mendapatkan lapak untuk berjualan. Saat ini, masih ada 16 lapak yang sudah dijadikan tempat jualan oleh pedagang pindahan dari pasar hewan lama yang telah sepenuhnya di relokasi.
Koordinator pasar hewan terpadu Suharmato mengatakan, meski belum sepenuhnya menempati lapak, para pedagang memahami kondisi ini. "Menunggu giliran, yang sebentar lagi siap ada 8 lapak baru," kata Suharmanto.
Baca Juga : Momentum Sumpah Pemuda 2022, Bupati Tulungagung Ajak Pemuda Aktif Warnai Pembangunan
Sesuai rencana, 8 lapak yang akan diserahkan ke pedagang akan dilakukan pada akhir tahun ini. "Penerimanya pedagang sendiri. Caranya mereka lotre dan nama-nama yang keluar akan menempatinya," ujarnya.
Pedagang di pasar Hewan Terpadu semuanya pindahan dari pasar di Beji. Sedang dari pasar Hewan Ngunut tidak ada yang ikut relokasi ke PHT Sumbergempol. "Sudah kita minta pindah semua ke sini, namun tidak semudah yang kita rencanakan," ungkapnya.
Pasar hewan terpadu yang berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat kota itu, kelak selain sapi dan kambing, di sisi timur juga akan dibangun pusat pasar ayam dan unggas lain. Sedangkan di sisi barat dilengkapi dengan Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
"Ke depannya diharapkan semua jual beli hewan berpusat di sini, baik yang dari Trenggalek, Blitar, Kediri atau kabupaten lain. Bahkan untuk unggas itu banyak pedagang dari Jombang dan Surabaya yang saat ini terpusat di pasar Ngemplak yang nantinya juga akan ditata di sini," imbuhnya.
Saat ini, pasca penyakit kuku dan mulut reda, setidaknya sekitar 50-an persen pedagang sudah kembali berdagang di setiap hari pasaran Pahing mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Baca Juga : Mendag Zulkifli Hasan Pantau Harga Bahan Pokok di Kota Malang, Sebut Harga Ayam Potong Terlalu Murah
Pasar hewan terpadu, mengingat bukanya adalah hari pasaran Pahing (5 hari sekali) dengan didukung oleh tempat parkir yang luas, sangat cocok untuk kegiatan ekonomi yang lain.
Bukan tidak mungkin, kelak pasar hewan terpadu menjadi sentra penggerak ekonomi Tulungagung.
Pantauan di lapangan, sepanjang jalan di luar wilayah pasar hewan terpadu tersebut sudah berdiri warung-warung kopi dan kegiatan ekonomi yang lain. Menurut Suharmanto, untuk memulai meramaikan pasar hewan terpadu itu, pihaknya pernah mengadakan beberapa kegiatan untuk menarik minat masyarakat untuk peduli terhadap pasar terpadu.
"Pernah juga mendatangkan beberapa mainan/hiburan namun tidak bertahan lama. Kalau mungkin ada usul kegiatan positif nanti bisa diusulkan," pungkasnya.