JATIMTIMES - Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) di Kota Batu mengalami penurunan di tahun 2023 mendatang. Dalam anggaran BTT Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun 2023 sebesar Rp 10,6 miliar.
Anggaran itu berkurang sekitar 30 persen dibanding anggaran tahun 2022 ini yakni sebesar Rp 15 miliar. Turunnya anggaran BTT sebesar Rp 5 miliar itu lantaran beberapa faktor.
Baca Juga : Empat Atlet Anggar Banyuwangi Tampil Dalam Kejurnas
Di antaranya, kejadian bencana alam non alam pandemi Covid-19 yang mulai landai. Kemudian wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) juga sudah mulai menurun.
“Jadi penurunan BTT tahun depan bukan tanpa alasan. Tapi karena memang penanganan pandemi dan wabah PMK sudah mulai bisa dikendalikan. Sehingga timgar dan banggar memproyeksikan turun,” ungkap Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan nantinya anggaran BTT bisa bertambah pada P-APBD 2023 jika memang sangat dibutuhkan. Contohnya jika terjadi bencana non alam.
“Tapi ya jangan sampai ada bencana non alam,” tambah Punjul, Rabu (26/10/2022).
Sedangkan untuk penanganan kebencanaan dari anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu. Dalam tiga tahun terakhir BPBD Kota Batu mendapatkan anggaran Rp 7 miliar.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Achmad Choirur Rochim merinci anggaran penanganan darurat dan pasca bencana senilai Rp 2 miliar. Namun anggaran itu sudah habis pada bulan Juni lalu.
Baca Juga : 5 Tahun Terakhir Hadirkan 4 Cabor, Prestasi Atlet Kota Batu Makin Cemerlang
“Memang saat terjadi pandemi Covid-19 tahun 2020 kami mendapat anggaran lebih besar sejumlah Rp 9 miliar. Dengan plot penanganan darurat dan pasca bencana sebesar Rp 3 miliar,” terang Rochim.
Kemudian di tahun 2022 ini anggaran BPBD Kota Batu untuk penanganan darurat dan pasca bencana juga sudah habis setelah digunakan menangani wabah PMK. Sehingga dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) ditambahkan sekitar Rp 500 juta.
“Memang kalau masih kurang bisa diambilkan dari Belanja Tidak Terduga (BTT) sekitar Rp 15 miliar. Tapi setidaknya melihat permasalahan, belakangan BPBD bisa mendapatkan tambahan anggaran agar bisa melayani secara maksimal apabila terjadi kebencanaan,” tutup Rochim.