JATIMTIMES - Deputi Bidang Pengawas Obat Tradisional Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI Reri Indriani menegaskan jenis shampo kering yang ditarik di Amerika karena terpapar Benzena tidak terdaftar di Indonesia.
"Kami sudah melakukan penelusuran ya. Produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia," ungkap Reri.
Baca Juga : Disperindag Optimalkan Dekrasnada untuk Kembangkan Produk IKM Kabupaten Malang
Meski begitu, BPOM mengaku bakal terus melakukan pengawasan terkait masalah produk perawatan rambut ini. "Namun tentu akan kami terus lakukan pengawasan terhadap produk yang beredar dan melakukan audit secara komprehensif," lanjut Reri.
Diketahui sebelumnya, perusahaan Unilever menarik sejumlah produk Dry Shampoo Dove hingga TRESemme di Amerika. Beberapa produk yang ditarik tersebut dinilai memiliki paparan kandungan benzena, bahan kimia yang menyebabkan kanker.
Produk-produk yang diduga tercemar benzena itu diproduksi sekitar sebelum Oktober 2021, kemudian didistribusikan di pengecer.
Dihimpun dari platform konsultasi online, Halodoc, yang ditinjau oleh dokter umum dr Fadhli Rizal Makarim, benzena adalah salah satu jenis bahan kimia yang tidak memiliki warna atau cairan kuning muda saat berada di dalam suhu ruang. Bahan kimia ini memiliki aroma yang manis namun sangat mudah terbakar.
Biasanya, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang terpapar senyawa ini dalam jumlah besar. Misalnya paparan udara yang tercemar asap tembakau, pompa bensin, knalpot kendaraan bermotor, dan emisi industri. Termasuk udara di dalam ruangan juga berisiko tercemar benzena. Biasanya, benzena ada dalam produk cat, lem, lilin, hingga detergen.
Baca Juga : PBNU Rombak Total Kepengurusan PCNU Kota Surabaya
Saat terpapar benzena dalam jumlah yang banyak, kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan pada tubuh. Zat ini bisa menyebabkan sel tidak dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
Zat kimia ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit kanker, tetapi dengan paparan berulang dan jumlah yang cukup besar.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society mengungkapkan bahwa pengidap kanker darah atau leukimia akibat paparan benzena banyak ditemukan pada orang yang bekerja di dunia industri kimia, pembuatan sepatu, hingga penyulingan minyak.