JATIMTIMES - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Desa Kramat, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik menunjukkan progres yang positif. Meski baru berjalan dua pekan, progres pembangunan sudah mencapai 85 persen.
Hal itu diketahui ketika Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Terry Tresna Purnama meninjau lokasi TMMD, Selasa (25/10/2022). Terry Tresna memerintahkan kepada jajarannya untuk menyelesaikan target selesai tepat waktu. Mulai dari pengerjaan infrastruktur dan target pembangunan yang lain.
Baca Juga : 8 Ribu Pengguna Keluhkan WhatsApp Down
"Intinya adalah bagaimana dengan TMMD ini kita bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membantu permasalahan yang ada di desa tersebut," ujarnya.
Pihaknya juga mengapresiasi Pemerintah Daerah Gresik karena sudah mendukung penuh program tersebut. "Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan bersama-sama ini bisa bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menjelaskan, TMMD memiliki peran yang penting dalam pembangunan daerah. Selain itu, TMMD juga bagian dari upaya menurunkan angka kemiskinan.
Pihaknye berpesan, kepada Kepala Desa Kramat dan masyarakat setempat untuk menjaga dan merawat semua infrastruktur yang telah dibangun. "Kepada pak kades, produk-produk TMMD seperti jalan lingkungan, saluran air, dan semua infrastruktur yang ada untuk bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Dan tentunya harus dilakukan perawatan," ujar Gus Yani.
Baca Juga : Kronologi Wanita Bercadar Bawa Pistol Terobos Istana Negara
Pihaknya berharap, perbaikan infrastuktur melalui TMMD ini dapat menyokong pertumbuhan perekonomian masyarakat Desa Kramat. Diketahui, peninjauan TMMD juga dihadiri Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Dandim 0817 Letkol Ahmad Saleh Rahanar, Kapolres AKBP Mochamad Nur Azis, dan jajaran Forkopimda Gresik.
Program TMMD dimulai pada 11 Oktober 2022 dan akan berakhir pada 9 November 2022. Adapun target yang sudah ditetapkan dalam TMMD ke-115, di Desa Kramat diantaranya sebanyak 39 titik sasaran fisik sebanyak 25 unit Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Sedangkan 14 titik sisanya adalah 8 titik pavingisasi, 2 drainase, 4 titik Tembok Penahan Tanah (TPT), dan 83 tiang Penerangan Jalan Umum (PJU).
