free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Panglima Santri, Gus Muhaimin: Santri Alat Perjuangan Bukan Alat Politik

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

22 - Oct - 2022, 22:23

Placeholder
Apel Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan Surabaya

JATIMTIMES - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Surabaya dihadiri Panglima Santri, Gus Muhaimin Iskandar. Acara dipusatkan di Tugu Pahlawan dengan digelar Upacara Apel Santri, Sabtu (22/10).

Ribuan orang berkumpul di sana dengan mengenakan peci, sarung hingga jilbab bagi perempuan. Mayoritas dari mereka mengenakan pakaian putih dan tanpa ada atribut partai.

Baca Juga : Hari Santri 2022: Manbaul Ulum Malang Komitmen Wujudkan Santri Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan

Selain itu ketika sambutan Gus Muhaimin juga sama sekali tak menyinggung soal Pilpres 2024. Sebagaimana diketahui sosok Ketua Umum PKB tersebut disebut bakal maju sebagai calon presiden pada tahun 2024 nanti.

Usai upacara Gus Muhaimin menyampaikan jika 22 Oktober adalah hari ketika Kiai Hasyim Asy'ari keluarkan fatwa resolusi jihad untuk mengusir penjajah.

"22 Oktober sebagai momentum Ummat Islam bergerak dengan senjata seadanya, dengan keberanian mengusir sekutu," ujarnya.

Namun menurut dia ada perbedaan tantangan bagi para santri dahulu dan saat ini. "Hari ini kami dari pasukan santri beliau tapi dengan tantangan dan zaman yang berbeda. Kami kaum santri siap hadir untuk negeri dan memberikan solusi," tegasnya.

Disinggung mengenai tak adanya atribut partai khususnya PKB pada acara HSN ini Gus Muhaimin menyampaikan jika Hari Santri memang milik semua dan untuk Indonesia.

Baca Juga : MTsN 2 Kota Malang Ikuti Lomba Sekolah Adiwiyata dan Siap Menuju Madrasah Berwawasan Lingkungan

Gus Muhaimin juga menolak jika santri disebut sebagai alat politik. "Santri alat perjuangan," tegasnya.

Saat ini lanjut dia santri meski memiliki saham terbesar dalam kemerdekaan Indonesia namun belum sepenuhnya menikmati hasil dari perjuangan. "Pokoknya kita harus berjuang tak ada pemberian. Santri harus berjuang, santri harus merebut haknya bukan menunggu. Tak akan ada yang memberi kalau tak perjuangkan," imbuhnya.

Soal julukan Panglima Santri sendiri, Gus Muhaimin mengaku itu pemberian dari para kiai asli dari Jawa Timur. "Kiai dari Jember dan Pasuruan," imbuhnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

Sri Kurnia Mahiruni