JATIMTIMES - Kasus gagal ginjal akut misterius terhadap anak yang kian meningkat membuat waspada para orang tua. Terutama dalam hal memilih obat saat anak demam atau batuk pilek.
Salah satu Dokter Spesialis Anak (DSA), dr Arifianto, Sp.A (K) atau akrab di media sosial disapa dokter Apin menyampaikan batuk-pilek yang dialami oleh mayoritas anak saat ini bisa sembuh tanpa perlu minum obat.
Baca Juga : Korban Kanjuruhan Sebagian Masih Kritis, Perwakilan Keluarga: Besok Anak Saya Mati Apa Hidup
"Tanpa trik, bahwa namanya Common Cold alias Selesma (batuk pilek). Nggak perlu obat batuk, obat pilek, apalagi antibiotik, termasuk nggak perlu diuap," ujarnya melalui akun Twitter @dokterapin.
Dia kerap menemui orang tua yang membawa anaknya ke dokter hanya karena Selesma alias Commoncold. "Padahal nggak perlu ke dokter. Obatnya? Nggak ada. Selesma infeksi virus, sembuh sendiri. Obat batuk pilek tidak terbukti manfaatnya, bahkan berpotensi mengandung risiko," ujarnya.
Dokter Apin mengutip dari booklet terbitan MIMS Singapore yang menyebutkan bahwa pada anak Selesma bisa sampai 2 mingguan untuk sembuh. Tapi bisa juga sembuh lebih lama dari prediksi 2 minggu itu. Karena saat mau sembuh, si anak menularkan ke orangtuanya. Lalu ayah-ibunya kembali menular ke anak.
Lalu gimana jika ingus pilek-batuk kental dan berwarna, menurut dokter yang juga penulis buku itu tidak perlu menggunakan obat antibiotik. Sebab perubahan warna ingus wajar, itu bukan tanda infeksi bakteri. "Tetap aja #commoncold karena virus. Nggak perlu antibiotik," tuturnya.
Jika pereda yang diklaim sebagai obat batuk - pilek, seperti antihistamin, dekongestan, antitusif, ekspektoran/mukolitik apakah juga diperlukan. Menurut Dokter Apin bukti ilmiahnya menyebut tidak perlu (obat-obatan) itu.
"Jadi ya nggak usah dikasih. Makanya saya harus bilang: batuk-pilek #commoncold nggak perlu minum obat. Dahak anak ditelan kok. Masuknya ke lambung. Atau muntah," tegasnya.
Baca Juga : Wirda Mansur dan Logika Sedekahnya Dihujat, Netizen: Berbisnis dengan Tuhan
Dia juga menegaskan pemberian vitamin C dan Zinc juga tidak perlu. "Tetes hidung boleh aja, walaupun saya nggak rekomen. Karena anak-anak nggak suka ditetesi hidungnya. Anak mampet hidungnya paling nangis minta digendong, supaya ingus turun mengikuti gravitasi. Jadi nyaman. Tapi kalau dibaringkan nangis," jelasnya.
Apalagi diuap pake nebulizer, kata dokter Apin Selesma tidak perlu hal-hal semacam ini. "Tapi katanya bisa mengencerkan dahak? Kan sudah dijelaskan, mau kental, mau encer, sama sama ditelan anak. Kalau asma, oke boleh diinhalasi dengan obat asma. Sekarang juga udah sering pakai inhaler," ucapnya.
Terakhir, yang paling penting kata dokter Apin, orang tua harus tau kapan saat yang tepat anak batuk-pilek dibawa ke rumah sakit. Jawabannya adalah ketika ada kecurigaan mengarah ke sesak hingga Pneumonia.
"Pneumonia itu infeksinya turun dari saluran napas atas ke bawah. Bukan karena selesma nggak dikasih obat. Bukan juga karena lendir masuk ke paru paru. Tapi inflamasi/peradangan mencapai paru-paru. Anaknya sesak. Sela sela iga tulang rusuk dada masuk ke dalam. Napas terengah-engah," tutup dokter Apin.