JATIMTIMES - Bencana alam tanah gerak yang tejadi di Desa Talun Kulon Kecamatan Bandung menyebabkan 8 rumah milik warga setempat rusak dan roboh.
Atas kejadian itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo melakukan gerak cepat dengan meninjau ke lokasi bencana alam tanah gerak yang menyebabkan ambruknya rumah warga tersebut.
Baca Juga : Bayi Tak Bernyawa Dibuang di Toilet Disdikpora Tulungagung, Polisi Masih Cari Orang Tuanya
"Hari ini dilakukan peninjauan kerusakan yang diakibatkan oleh bencana alam, yaitu kerusakan pada rumah bagian belakang salah satu warga di Desa Talun Kulon Kecamatan Bandung," kata Bupati Maryoto. Rabu, (19/10/2022.
Selain banyak kerusakan pada infrastruktur jalan dan jembatan, lanjutnya, bencana alam yang melanda wilayah Tulungagung selatan itu juga menyebabkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan dan roboh.
Maryoto mengungkapkan, kondisi rumah roboh yang dikunjunginya, keadaannya sudah terpisah dari rumah bagian utama atau bagian depan, termasuk dapurnya juga sudah rusak total dan terpisah dari induknya.
"Selain meninjau rumah roboh akibat tanah gerak, kami juga meninjau beberapa titik lokasi banjir, fasum yang rusak dan berbagai infrastruktur yang rusak," ungkapnya.
Dari hasil pendataan yang dilakukan, terdapat banyak lahan pertanian yang rusak akibat dari bencana alam banjir yang melanda wilayah tersebut.
Terkait dengan banjir yang melanda sejumlah sarana pendidikan, Maryoto menyarankan agar kegiatan belajar mengajar (KBM) diliburkan terlebih dahulu atau KBM dilakukan secara daring atau online saja.
"Kalau ada sekolah yang tergenang air sebaiknya siswa diliburkan, tidak usah masuk sekolah. Belajarnya daring saja," tutupnya.
Baca Juga : Wali Kota Sutiaji Sambut Kunker Bupati Lebak, Bahas Langkah Sukses Tingkatkan PAD di Kota Malang
Di tempat yang sama, Kepala Desa Talun Kulon, Surayi mengatakan, ada 8 rumah yang masuk dalam 11 Kartu Keluarga (KK) yang terdampak bencana alam tanah gerak.
Menurutnya, kerusakan paling parah terjadi pada rumah warga di wilayah Dusun Brenggolo. Di wilayah itu, ada rumah warga yang dapurnya roboh hingga terpisah dari rumah induknya.
"Selain terdampak tanah gerak, Desa Talun Kulon juga mengalami banjir, banyak lahan pertanian yang terendam banjir sehingga banyak tanaman yang gagal panen," katanya.
Lahan pertanian yang kebanjiran itu, lanjut Surayi, mayoritas ditanami kacang tanah, tetapi juga ada tanaman lain yaitu melon dan jagung yang juga ikut terendam banjir.
Kepada warga Desa Talun Kulon yang berada di sekitar tanah gerak, dia mengimbau, untuk sementara supaya mengungsi ke tempat saudara atau ke tempat yang lebih aman. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi apabila terjadi tanah gerak susulan.