JATIMTIMES - Enam pasien korban tragedi Stadion Kanjuruhan masih dirawat di RSSA Malang. Tiga di antaranya masih berada di ICU dan sisanya masih dirawat intensif di ruang perawatan.
Plt Dirut RSSA Malang, dr Kohar Hari Santoso mengatakan bahwa sejauh ini masih ada enam pasien yang berada di RSSA. Bahkan ada pasien yang berada dalam masa kritis.
Baca Juga : Survei Sebut 61 Persen Masyarakat Indonesia Ingin Asuransi untuk Masa Depan
“Kondisi di (ruang) ICU ada satu yang (kondisinya) masih tidak stabil lainnya relatif stabil,” kata Kohar, Rabu (19/10/2022).
“Di ruang biasa ada 3 pasien (di ICU ada 3 pasien), jadi keseluruhan masih 6,” imbuh Kohar.
Disinggung bagaimana detail kondisi yang tidak stabil, Kohar menyebut bahwa risiko pasien yang mengalami kondisi tidak stabil sangat buruk. “Risiko meninggalnya sangat besar,” ungkap Kohar.
Menurut Kohar, semua pasien korban tragedi Stadion Kanjuruhan memiliki luka. Namun Kohar tidak menyebutkan secara detail luka yang dialami.
Sementara itu, untuk pasien yang mengalami kondisi kritis memang sejak tiba di RSSA Malang sudah dalam kondisi tak sadarkan diri. Oleh karena itu, pihaknya saat ini berupaya maksimal untuk melaksanakan perawatan kepada pasien.
Baca Juga : Bencana Kabupaten Malang: 2.353 KK hingga Fasum dan Ternak Warga Terdampak
“Sejak awal (datang ke RSSA) memang sudah kritis. Dan di ICU ada (pasien) dua laki dan satu perempuan,” jelas Kohar.
Sebagai informasi, Selasa (18/10/2022) kemarin pasien atas nama Andi Setiawan warga Jalan Kolonel Sugiono Gg 3C, Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang menghembuskan nafas terakhirnya setelah 16 hari berada di ICU RSSA Malang.
