JATIMTIMES - Tim penyidik Polda Jawa Timur (Jatim) berencana melakukan autopsi dua jenazah korban tragedi Stadion Kanjuruhan. Polisi saat ini masih memverifikasi permintaan autopsi dari keluarga korban.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan bahwa pihaknya mendampingi tim penyidik Polda Jatim untuk melakukan verifikasi kepada keluarga korban. Hal itu disampaikan Putu saat ditemui awak media di posko Tim Gabungan Aremania (TGA) di gedung KNPI Kota Malang.
Baca Juga : Penuh Duka, Alm Andi Setiawan Diantar Aremania dan Warga ke Peristirahatan Terakhir
“Tim dari Polres Malang sudah mendampingi tim penyidik Polda bertemu dengan pihak keluarga,” kata Putu Kholis Aryana.
Disinggung mengenai kapan akan melakukan autopsi tersebut, Putu menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil verifikasi kepada keluarga korban. Sebab, tim penyidik juga harus memastikan kesiapan dari keluarga korban. Sehingga, jadwal autopsi tersebut masih belum bisa dipastikan.
“(Jadwal autopsi) masih belum ada, masih menunggu hasil pertemuan hari ini,” ucap Putu.
Putu juga menjelaskan bahwa masih menunggu kajian tim dokter forensik, untuk menentukan dimana lokasi autopsi apakah di lokasi pemakaman atau di rumah sakit yang disepakati bersama.
“Kalau lokasinya nanti yang menentukan tim dokter. Jadi nanti tim dokter juga akan melihat kondisi di pemakaman. Mana yang lebih pas, apakah proses autopsinya di tempat (pemakaman) atau di RS yang telah ditunjuk dan disepakati,” jelas Putu.
Mantan Kapolres Tanjung Priok Polda Metro Jaya itu memastikan bahwa pemakaman korban berada di Kabupaten Malang. Dan kedua jenazah yang rencananya diautopsi masih satu keluarga.
Baca Juga : Bertemu Presiden FIFA, Jokowi: Jadikan Ini sebagai Momentum Perbaikan Sistem Persepakbolaan
“Pemakaman dan keluarganya ada di wilayah Kabupaten Malang. Tapi rencana autopsi apakah di kota atau di kabupaten masih menunggu kepastian dokter. Itu 2 jenazah korban yang masih satu keluarga,” ungkap Putu.
Ditanya tentang pelaksanaan autopsi, Putu menjelaskan tim yang melakukan merupakan tim gabungan dari dokter forensik internal Polri dan eksternal Polri.
“Usulan itu sudah diterima oleh tim penyidik dan Polda. Nanti akan diakomodir mana yang bisa mendukung kegiatan itu,” tandas Putu.