JATIMTIMES - The Republic Institute merilis hasil survei Pemilu serentak 2024 yang dilakukan Agustus-September 2022.
Rincian elektoralnya adalah: Demokrat 97,4 persen, Gerindra 97,2 persen, PDIP 96,3 persen, Golkar 95,4 persen, PKB 95,1 persen, Nasdem 93,5 persen, PKS 92,3 persen, PAN 88,9 persen, PPP 78,2 persen, Perindo 77,7 persen, Hanura 58 persen, PBB 57,6 persen, PSI 46,5 persen.
Baca Juga : 10 Tahun Menjanda, Kiki Amalia Segera Menikah
Ada juga partai pendatang baru: Gelora 27,8 persen, PKP 25,2 persen, Ummat 17,5 persen, Garuda 15,9 persen, PKN 10 persen, Republik Indonesia 8,9 persen, Partai Buruh 8,4 persen, Prima 6,2 persen, Republik 2,1 persen, Swara 1,5 persen, dan Republik 1 persen.
Peneliti Senior The Republic Institute Dr. Sufyanto mengatakan Demokrat turun di dua edisi pemilu terakhir. Posisi terakhir di peringkat 6. Namun, dalam survei kali ini Demokrat naik ke posisi empat.
Dia juga menjelaskan jika tingkat popularitas partai incumbent jauh mengungguli para pendatang baru. Bahkan lima partai pemuncak memiliki popularitas di atas 95 persen.
"Sedangkan untuk partai-partai baru, yang kemungkinan besar baru mau ikut pemilu di tahun 2024 juga memiliki popularitas yang lumayan, meskipun tidak besar. Seperti PKN, Gelora, Republik Indonesia, Partai Buruh dan Partai Ummat," tuturnya.
Sementara itu untuk tingkat keterpilihannya terjadi perubahan di posisi lima besar: PDI-P 20,5 persen, Gerindra 12,8 persen, Golkar 12,2 persen, Demokrat 11,1 persen, dan PKB 9,3 persen.
Menyusul di posisi berikutnya: Nasdem 7,7 persen, PKS 7,5 persen, PAN 4,9 persen, PPP 4,1 persen, PSI 1 persen dan Perindo 0,9 persen. Sisanya ada di bawah 0,5 persen.
Dari hasil tersebut, dapat tergambar bahwa, PDIP masih dominan. “Yang tidak kalah besar peningkatan suaranya adalah Partai Demokrat, Demokrat mampu menyodok di urutan keempat hasil survei, padahal kalau kita lihat di Parlemen, Demokrat urutan keenam setelah PDIP, Golkar, Gerindra PKB, dan Nasdem," ucap Dr. Sufyanto dalam keterangan tertulisnya.
Menurut dia, peningkatan Demokrat disebabkan oleh beberapa alasan. Yakni, tokoh – tokoh Demokrat di wilayah dan daerah banyak yang bergerak di bawah menyapa publik.
Demokrat juga dianggap berhasil mengkapitalisasi isu-isu perubahan dan perbaikan yang terus didengungkan seiring beban rakyat yang semakin tinggi di kepemimpinan Presiden Jokowi.
Baca Juga : Tampil Cantik, Cukup Pakai Pashmina atau Segi Empat, Kalian Bisa Gunakan Styling Hijab Turban
Dan keberadaan AHY dalam kontestasi Pilpres dan Pilwapres 2024 juta dianggap ikut mendorong elektabilitas Demokrat.
Perlu diketahui bahwa survei tersebut dilakukan dengan teknik multistage random sampling dengan jumlah sampel 1200 responden tersebar di 6 provinsi di Pulau Jawa. Proses pengambilan sampel dan wawancara digelar pada 28 Agustus-12 September 2022. Sedangkan margin of error-nya mencapai 2,8 persen.
Anggota DPRD Surabaya Ratih Retnowati mengaku gembira dengan hasil survei itu. Kerja bareng Partai Demokrat dalam beberapa tahun terakhir membuahkan hasil.
“Kinerja ini perlu dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan. Baik di pusat maupun kami di daerah,” jelasnya.
Dalam Survei tersebut Ratih juga membaca bahwa isu seputar bahan pokok masih menjadi perhatian masyarakat. Sebanyak 31,5 persen masyarakat menganggap isu seputar bahan pokok (beras, gula, minyak, & BBM) merupakan isu yang paling perlu mendapatkan penanganan dari pemerintah.
“Ini sejalan dengan perjuangan kami di lapangan. Saat reses bulan ini, kami banyak mendapat aduan terkait isu tersebut,” imbuhnya.