JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung, ambil langkah cepat respon keluhan warga Desa Karanganom, Kecamatan Kauman. Hanya berselang sehari, Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Kecamatan Kauman langsung mendatangi jalan yang sebelumnya ditanami warga dengan pohon pisang.
Kepala UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan, Kecamatan Kauman, Sunarto mengatakan yang dapat dilakukan saat ini adalah menambal lubang dengan cor, agar kondisinya tidak membahayakan.
Baca Juga : Buntut Tragedi Kanjuruhan, Dua ASN Pemkab Malang Dinonaktifkan
"Yang kita kerjakan hari ini cor di atas jembatan," kata Sunarto, Sabtu (15/10/2022).
Jembatan yang jebol ini oleh warga diberi tanda berupa pohon pisang, agar tidak membuat pengguna jalan terperosok.
"Habis pengerjaan cor beton di atas jembatan ini, selanjutnya nanti kita konfirmasi ke bidang binamarga untuk mengajukan peningkatan jalan ruas jalan Karanganom - Segawe," jelasnya.
Diharapkan, dengan perbaikan yang dilakukan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penguna jalan.
Sebelumnya, sejumlah warga di Desa Karanganom, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, tanami pohon pisang di ruas jalan yang rusak. Penanaman pohon pisang di tengah jalan ini, terjadi di dua jalur yang bebeda.
Jalur yang ditanami pisang ini di RT 02, RW 5, atau jalan utama ke lembaga sekolah SMPN 2 Kauman dan jalan di RT 2, RW 2 desa Karanganom.
Tokoh masyarakat Desa Karanganom, Agus Prayitno (45) mengatakan, kondisi jalan yang ditanami pohon pisang ini sebagai bentuk protes sekaligus penanda agar pengguna jalan tidak terperosok masuk kubangan.
Baca Juga : Razia Kamar Hunian WBP Lapas Kelas IIB Tulungagung, Petugas Tak Temukan Narkotika Namun Temukan Ini
"Karena jengkel juga, sudah lama tidak ada perbaikan. Diberi tanda berupa pohon pisang agar kalau melintas dapat pelan dan hati-hati karena ada lubang di jalan," kata Agus Prayitno, Jumat (14/10/2022).
Selain sebagai warga, Agus juga merupakan bagian dari komite sekolah di SMPN 2 Kauman. Ia setiap hari melihat kenyataan, ratusan anak pulang pergi melintasi jalan yang rusak dipenuhi lubang ini.
"Saya minta pihak terkait perhatian, jangan terlalu lama dibiarkan jalan yang berlubang," ujarnya.
Warga sekitar sudah sering keli berusaha menutup lubang dengan tanah atau material lain. Namun, penutupan ini hanya bersifat sementara dan pertolongan saja, pasalnya tiap kena hujan atau dilintasi beberapa saat, lubang kembali menganga dan membahayakan pengguna jalan.
"Harapan kita, jangan sampai menunggu ada korban jatuh karena jalanan yang rusak ini," ungkapnya.