JATIMTIMES - Ribuan Aremania berkumpul di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat (7/10/2022) malam. Para aremania dan aremanita ini berkumpul untuk melakukan tahlil dan doa bersama di hari ketujuh pasca terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
Menggunakan atribut lengkap, kaos bergambar singa atau logo Arema FC beserta syal nya puluhan ribu aremania memadati venue yang disediakan untuk menggelar tahlil dan doa bersama. Duduk bersila, mengelilingi nyala lilin yang disusun berbentuk tulisan Arema.
Baca Juga : Dalami Barang Bukti, Ini Progres Capaian TGIPF Saat ke Malang
Semua pemain Arema FC beserta sejumlah official dan manajemen juga nampak hadir. Dan bersama melantunkan kalimat tahlil serta doa bersama secara khidmat. Suasana yang sangat berbeda dengan kondisi serupa saat Arema FC berlaga. Ribuan Aremania ini masih berbalut rasa duka. Duka atas Tragedi Kanjuruhan yang menghilangkan 131 nyawa tak berdosa, ratusan korban luka yang juga menyisakan rasa trauma.
"Kita berdoa di hari ketujuh, begitu cepat berlalu. Saya tidak bisa berkata-kata hanya bisa bersedih, hanya bisa berdoa, saya bisa merasakan begitu sedihnya keluarga korban, mereka kehilangan orang yang dicintai. Ada anak kehilangan ayah dan ibunya, ada suami kehilangan istri dan anak begitu juga sebaliknya," ujar Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana.
Menurutnya, duka yang terjadi akibat peristiwa memilukan itu merupakan duka bagi semua pihak. Dirinya berharap, setidaknya peristiwa kelam itu bisa menjadi moment untuk melajukan instropeksi diri.
"Jangan sampai terulang. Sepak bola, rivalitas itu hanya 90 menit dalam pertandingan. Sisanya kita semua bersaudara. Mau itu Surabaya, mau itu Bandung, mau itu mana saja, kita semua seduluran. Jangan ada ego dan iri hati," ujar Gilang yang langsung disambut riuh tepuk tangan dari ribuan Aremania.
Baca Juga : TGIPF Hampir Dua Jam di Kantor Arema FC, Ini Hasilnya
Sementara itu, Bupati Malang HM. Sanusi yang juga turut hadir dalam kesempatan tersebut berharap agar semua korban meninggal dalam peristiwa kelam itu bisa mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Dalam kesempatan tersebut ia juga meyakinkan bahwa semua korban mendapatkan penanganan yang tepat.
"Saya sebagai bupati dan Pak Didik sebaga Wakil Bupati dari lubuk hati yang paling dalam, utamanya kepada aremania dan aremanita, apabila pelayanan selama evakuasi ada yang kurang berkenan baik tindakan yang kurang sempurna. Mudah-mudahan kami berdua mampu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," pungkas Sanusi.