JATIMTIMES - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mengaku sudah melakukan pendalaman dari beberapa barang bukti saat tragedi Kanjuruhan. Barang bukti yang hingga kini masih didalami oleh tim yang diketuai oleh Mahfud MD ini, diantaranya meliputi rekaman CCTV, barang yang telah rusak, hingga senapan pelontar gas air mata.
"Jadi beberapa informasi yang tadi kami sudah mendapatkan masukan dari Bapak Kapolda (Jawa Timur), ada beberapa informasi yang kaitanya dengan CCTV, kaitannya dengan beberapa barang bukti yang tadi juga sudah kami lihat," jelas Anggota TGIPF Mayjen TNI (Purn) Suwarno usai melakukan penelusuran di Polres Malang, Jumat (7/10/2022).
Baca Juga : TGIPF Hampir Dua Jam di Kantor Arema FC, Ini Hasilnya
Beberapa barang bukti yang sudah didalami oleh TGIPF tersebut, dijelaskan Suwarno, salah satunya meliputi beberapa mobil yang rusak saat tragedi Kanjuruhan. "Beberapa kehancuran mobil yang kemarin dampak dari pengamanan kegiatan di Kanjuruhan, semuanya sudah kami peroleh yang ada di sini (Polres Malang)," bebernya.
Suwarno menambahkan, sebelum melakukan penelusuran di Polres Malang, pihaknya juga sempat ke Korps Brimob. Di sana, pihaknya mengaku juga menemukan beberapa barang bukti yang terjadi paska tragedi Kanjuruhan. Diantaranya adalah kendaraan barakuda yang rusak.
"Tadi waktu jalan dari Surabaya ke sini (Polres Malang) kami sempat mampir ke Brimob. Kita melihat ada beberapa barakuda, ada tiga di sana, satu kami lihat ada sepion, ada kaca depan yang tebel itu pecah," paparnya.
Menurutnya, kerusakan beberapa unit kendaraan tidak hanya terjadi pada armada barakuda. Namun, beberapa kendaraan lainnya mulai dari truk hingga mobil juga dinyatakan rusak.
Baca Juga : Bupati Sanusi Pimpin Jajaran Pemkab Malang Tahlil dan Doa Bersama 7 Hari Tragedi Kanjuruhan
"Di sini (Polres Malang) kami melihat ada beberapa kendaraan. Ada truk, ada sedan dan lain sebagainya ada yang rusak atau yang dibakar," ucap Suwarno.
Tidak berhenti di situ, TGIPF juga mendalami senjata pelontar gas air mata yang digunakan saat tragedi Kanjuruhan. Suwarno menyebut, ada 11 senjata yang tengah didalami oleh TGIPF sejauh ini. "Kemudian kami juga melihat ada senjata yang digunakan untuk melempar gas air mata. Ada 11 senjata tadi," pungkasnya.