JATIMTIMES - Salah satu korban selamat pada Tragedi Kanjuruhan, Nur Saguwanto (19) warga Desa Tegalsari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan. Meskipun saat ini, Saguwanto masih menjalani perawatan di rumahnya, dengan sisa-sisa beberapa luka di tubuhnya.
Camat Kepanjen, R Ichwanul Muslimin membenarkan, bahwa Saguwanto memang saat ini tengah melanjutkan pemulihannya di rumah. Namun menurutnya, hal tersebut karena permintaan Saguwanto dan keluarganya sendiri.
Baca Juga : 6 Kecamatan di Kabupaten Malang Rawan Kebanjiran, Sebabkan 1 Korban Meninggal
"Itu keluarga Saguwanto yang meminta, pihak Rumah Sakit sudah menyarankan agar ia dirawat di rumah sakit dulu. Namun tidak mau, akhirnya petugas medis melakukan pemeriksaan dan Saguwanto diperbolehkan menjalani rawat jalan," terang Ichwanul, Kamis (6/10/2022) petang.
Kendati demikian, Ichwanul menegaskan bahwa kondisi pemulihan Saguwanto tetap dipantau oleh petugas kesehatan di desa maupun di Kecamatan. Meskipun sementara ini masih dilakukan oleh perangkat dan bidan desa setempat.
"Tetap kami pantau. Saya khusus meminta ke Pak Carik (Sekretaris Desa) untuk terus memantau kondisi Saguwanto. Lalu untuk pemasangan infus itu juga dibantu oleh bidan desa, meskipun pihak keluarga membelinya sendiri," terang Ichwanul.
Pemantauan yang dilakukan oleh perangkat dan bidan desa itu diupayakan seoptimal mungkin. Sebab menurut Ichwanul, Pemkab Malang memiliki keterbatasan untuk menerjunkan tenaga medisnya untuk melakukan home visit.
"Sebab sekarang masih prioritas korban yang dirawat di rumah sakit. Seandainya Saguwanto mau dirawat di rumah sakit, saya pastikan biayanya akan ditanggung seperti yang lain," pungkas Ichwanul.
Baca Juga : Penjual Sapu Tewas di Pinggir Jalan Berbantal Tas Berisi Uang Rp 26 Juta
Sebagai informasi, akibat insiden memilukan pada Sabtu (1/10/2022) tersebut, Saguwanto mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya. Pergelangan kaki kirinya mengalami retak, yang saat ini masih dibalut perban. Selain itu, di bagian wajah juga terdapat bekas luka terbuka yang mulai mengering.
Selain itu di bagian matanya juga masih nampak belum pulih. Bagian mata yang seharusnya berwarna putih juga masih terlihat merah. Cukup menjelaskan, bahwa Saguwanto sempat merasakan pedihnya gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan.
Di sekeliling matanya juga nampak masih lebam dan menghitam. Luka yang mungkin ia dapat saat terjatuh karena tak sadarkan diri ketika merasakan dadanya sesak saat gas air mata ditembakkan.