JATIMTIMES - Pemain Persik Kediri, Faris Aditama berharap sepak bola Indonesia tidak mendapatkan sanksi berat dari FIFA pasca tragedi nahas yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pemilik nomor punggung 13 di skuad Macan Putih itu yakin, bahwa PSSI sudah bergerak cepat melakukan komunikasi dengan FIFA pasca insiden tersebut. Ia berharap kejadian itu menjadi yang terakhir di Indonesia.
Baca Juga : Gandeng Kader Joyoboyo, Pemkot Kediri Lakukan Upaya Preventif Cegah Kasus Demam Berdarah
Sebagai pelaku pesepakbola, Faris Aditama menaruh rasa was-was terhadap kebijakan yang nantinya akan diambil oleh FIFA sebagai induk sepak bola dunia. Itu setelah pasca terjadinya tragedi Kanjurahan Malang beberapa hari lalu.
Faris tak mau, pasca tragedi itu menyebabkan kompetisi sepak bola Indonesia diberhentikan dalam kurun waktu yang berkepanjangan.
Sebagai insan pesepakbola, ia ingin kompetisi sepak bola di Indonesia dapat terus dilanjutkan, karena hal tersebut menyangkut perkembangan sepak bola Indonesia yang saat ini memiliki progres yang cukup menjanjikan.
Selain itu, banyak para pesepakbola yang menjadikan sepak bola sebagai mata pencaharian utama. "Kalau kompetisi dihentikan, maka nasib pemain nanti seperti apa. Apalagi hampir sebagian besar sepak bola menjadi mata pencaharian utama bagi para pesepakbola," ujarnya.
Baca Juga : Kapolri dan Kapolda Jatim Berikan Bantuan Bagi 7 Korban Tragedi Kanjuruhan Asal Tulungagung
Sementara itu, atas terjadinya tragedi Kanjuruhan Malang itu membuat PT Liga Indonesia Baru, sebagai operator sepak bola Indonesia memberhentikan kompetisi selama sepekan.