JATIMTIMES - Tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen pada 1 Oktober 2022 lalu menjadi perhatian banyak pihak. Termasuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
PBNU menegaskan harus ada pertanggungjawaban atas tragedi memilukan yang memakan ratusan korban jiwa itu.
Baca Juga : Turut Berduka, Pemain Persik Kediri Gelar Doa Bersama dan Gunakan Pita Hitam
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan, semua pihak harus melakukan tanggung jawab masing-masing untuk bagaimana hal ini bisa terselesaikan dan tidak terulang lagi. Atas musibah yang terjadi ini, menurut dia, terdapat sebuah kekeliruan. Sehingga, atas kekeliruan itu, tentunya harus terdapat pertanggungjawaban.
"Harus ada pertanggungjawaban," tegas Gus Yahya kala melakukan lawatan ke Malang untuk memantau Posko Crisis Center Nahdlatul Ulama, Selasa (4/10/2022).
PBNU mengapresiasi langkah pemerintah dalam membentuk tim pencari fakta, yang di dalamnya beranggotakan pihak-pihak terkait. Tim ini tentunya dibentuk untuk memperjelas hal-hal yang terkait dengan pertanggungjawaban dan memperjelas informasi yang simpang siur.
Gus Yahya percaya tim pencari fakta yang dibentuk akan mampu dan kredibel untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Untuk itu, pihaknya berharap, elaborasi yang dilakukan oleh tim pencari fakta dapat akurat sehingga nantinya paham bagaimana dan dari titik mana masalah muncul.
Selain itu, tentu elaborasi yang dilakukan dapat membuahkan bagaimana solusi atau cara mengatasi problem yang terjadi di masa yang akan datang, termasuk juga siapa pihak-pihak yang harus bertanggungj jawab
Baca Juga : Kapolres Blitar Kota Ajak DPC Granat Blitar Sinergi Berantas Narkoba
"Kami menunggu hasil dari tim pencari fakta yang dibentuk oleh pemerintah. Nanti kami berpegang pada hasil kajian tim tersebut," kata Gus Yahya.