JATIMTIMES - Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan bagi petani porang di Desa Boro, Kecamatan Selorejeo, Kabupaten Blitar. Penyuluhan dan pelatihan menjadi upaya Unikama dalam menggali potensi tanaman porang dan dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ketua Tim PKM Unikama Ari Brihandhono menjelaskan, sebelumnya telah dilakukan pemetaan kawasan potensial didampingi oleh kepala desa. Dari hasil pemetaan tersebut, dilanjutkan dengan penyuluhan dan pelatihan oleh Tim PKM Unikama kepada para petani porang.
Baca Juga : Bimtek Kawasan Sentra Produksi Pangan, Bupati Blitar: Jadi Petani Itu Keren
Porang sendiri merupakan tanaman umbi-umbian yang memiliki manfaat yang luar biasa. Terlebih lagi, banyak kandungan zat-zat yang bermanfaat yang dibutuhkan tubuh. Untuk itu, jika Porang dibudidayakan dengan baik, maka akan menjadi potensi ekonomi yang menjanjikan.
"Tanaman porang ini memiliki kandungan yang kaya karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin. Dari kandungan tersebut minatnya bisa sampai pasar nasional dan internasional," terangnya.
Sementara itu, dalam penanaman Porang, masyarakat sempat terkendala dengan harga pupuk kimia yang mahal terutama saat pandemi. Untuk itulah, Tim PKM Unikama memberikan solusi alternatif pilihan pupuk tanaman yang sulit dijangkau petani.
Pupuk alternatif tersebut mengunakan urine kelinci. Tim PKM Unikama Tri Ida Wahyu Kustyorini memberikan penjelasan manfaat dari urin kelinci ini. Dijelaskannya, limbah urin kelinci mengandung unsur hara yang lebih baik dari kotoran hewan ternak lainnya.
"Di sisi lain pemeliharaan dan perawatan kelinci tergolong sangatlah mudah. Limbah kotorannya pun dapat diolah kembali dan bermanfaat bagi lingkungan," jelasnya.
Baca Juga : Persiapan Matang, 22 Desa di Kabupaten Blitar Segera Laksanakan Pilkades Serentak
Dalam pelatihan, masyarakat diberikan pengetahuan bagaimana mengolah urine dari kelinci menjadi sebuah pupuk cair organik. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengolahan umbi Porang menjadi tepung Porang.
Selain pelatihan secara teknis proses penanaman hingga pengolahan Porang, Tim PKM Unikama juga memberikan pelatihan terkait bagaimana melakukan pemasaran memanfaatkan teknologi dan media sosial. Sehingga, dalam hal ini, para petani Porang lebih berdaya dan tidak hanya melakukan pengolahan produk saja, namun juga dapat melakukan pemasaran.
Dengan pemanfaatan media sosial, tentunya jangkauan pemasaran akan kian luas. Tidak hanya dalam negeri saja, melainkan juga sampai pasar internasional. "Keuntungan dari pemasaran online juga penjual tidak membutuhkan tempat atau toko permanen untuk berdagang. Komunikasi dengan pembeli pun dapat lebih intensif," pungkasnya.