JATIMTIMES – Munculnya papan ucapan dengan tagar #usuttuntaskorupsi yang ‘mengepung’ Mapolres Jember ternyata dilakukan oleh sejumlah kontraktor yang menjadi korban proyek Wastafel Pemkab Jember tahun anggaran 2020 yang sampai saat ini belum terbayarkan.
Terlihat puluhan kontraktor mendatangi Mapolres Jember, Senin (3/10/2022) untuk mengadukan persoalan yang dihadapinya. Serta mendesak Polres Jember untuk mengusut kasus-kasus korupsi yang ada di Pemkab Jember.
Baca Juga : Polres Jember Gelar Salat Gaib untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Hal ini menyusul tidak terbayarnya proyek wastafel yang sudah diputus oleh Pengadilan Negeri Jember, di mana Pemkab Jember diwajibkan membayar kekurangan uang pengadaan namun belum juga dibayar.
Ironisnya Bupati Jember justru menghambur-hamburkan anggaran yang dinilai menguntungkan kroni-kroninya dan diindikasi banyak terjadi penyimpangan. Sehingga sejumlah kontraktor melakukan aksi memajang papan ucapan dukungan kepada Polres Jember untuk mengusut kasus-kasus korupsi yang ada di Jember
“Kita tahu, saat ini polisi sedang diuji, tidak hanya dari kasus di pusat, tapi terbaru juga diuji dengan kasus kerusuhan di Kanjuruhan Malang. Oleh karenanya, kami datang ke Mapolres Jember untuk memberikan support kepada aparat penegak hukum, khususnya pihak kepolisian untuk tetap bisa memberi dampak positif dengan mengungkap kasus-kasus korupsi di Jember,” ujar Iswahyudi juru bicara dari para kontraktor.
Iswahyudi menilai, dirinya yang juga selaku korban tidak terbayarnya proyek pengadaan wastafel merasa kecewa dengan apa yang sudah dilakukan oleh bupati dan kroni-kroninya. Di saat kontraktor yang mengerjakan wastafel harus bersusah payah untuk membayar bunga bank, bupati masih enggan membayar.
“Di saat bupati tidak mau membayar, justru dirinya menghambur-hamburkan anggaran dengan pengadaan-pengadaan yang menguntungkan kroni-kroninya dan melakukan korupsi. Contohnya kasus honor pemakaman Covid maupun proyek rehab pendopo dan masih banyak lagi kasus lainnya yang bisa diusut oleh aparat kepolisian,” beber Iswahyudi.
Iswahyudi pun menegaskan, jika Pemkab Jember tidak serius dalam memenuhi kewajibannya membayar utang pengadaan proyek wastafel. Pihaknya akan membuat surat terbuka dan mengadukan persoalan ini ke gubernur maupun Kemendagri.
“Kami akan menghadap sendiri ke gubernur dan mengupayakan untuk bisa bertemu langsung dan menyampaikan persoalan yang kami hadapi,” ujar Iswahyudi.
Baca Juga : Bupati Sanusi Salurkan Santunan ke 68 Keluarga Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan
Sementara Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo yang menemui perwakilan kontraktor dengan didampingi Kasat Intelkam AKP Bambang S, kepada wartawan mengatakan, bahwa terkait adanya dukungan sejumlah elemen, termasuk dari kontraktor di Jember dalam mengusut kasus korupsi yang ada di Jember, pihaknya merasa terima kasih atas dukungan dan supportnya.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan support yang diberikan oleh teman-teman kontraktor, dan pada prinsipnya penegakan hukum akan kami laksanakan sesuai dengan koridor dan aturan yang berlaku. Partisipasi dari masyarakat sangat kami butuhkan termasuk aduannya tentunya juga beberapa bukti,” ujar Hery.
Sedangkan mengenai keluhan kontraktor yang belum terbayar proyek pengadaan wastafelnya, pihaknya akan mencoba membantu menjembatani komunikasi kepada Bupati Jember.
“Soal keluhan teman-teman kontraktor, kami akan mencoba memfasilitasi dan menjembatani komunikasi dengan bupati. Siapa tahu di tahun anggaran 2023 nanti apa yang dikeluhkan oleh teman-teman kontraktor bisa terselesaikan,” pungkas Hery.