JATIMTIMES - Suasana Stadion Kanjuruhan, Kepanjen Kabupaten Malang masih nampak tak seperti biasanya pada Minggu (2/10/2023) siang. Jika biasanya tempat itu menjadi salah satu lokasi berkumpul, namun saat ini warga yang tidak berkepentingan tidak diperbolehkan masuk terlalu dalam ke area Stadion Kanjuruhan.
Aparat keamanan masih terlihat berjaga di Stadion Kanjuruhan. Membentuk perimeter, agar tidak dapat dilalui masyarakat. Termasuk awak media yang juga dibatasi untuk sementara waktu.
Baca Juga : Pasutri Meninggal di Tragedi Kanjuruhan Ingin Rayakan Ulang Tahun Anaknya yang Selamat
Hal itu lantaran Stadion Kanjuruhan masih harus dalam kondisi steril untuk dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pasca insiden tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC menjamu Persebaya dengan skor 2-3 pada Sabtu (1/10/2022) malam.
"Sampai sini dulu, sementara tidak boleh melintas, di dalam (Stadion Kanjuruhan) masih olah TKP," ujar petugas yang berjaga di sekitar area Stadion Kanjuruhan.
Pantauan di lokasi, kondisi di Stadion Kanjuruhan memang masih nampak berantakan. Batu, pecahan kaca, berbagai jenis sampah nampak masih berserakan. Di depan area stadion, juga nampak 3 bangkai mobil bekas terbakar dalam peristiwa tadi malam.
Garis polisi juga terpasang di sepanjang gerbang menuju Stadion Kanjuruhan. Salah satunya adalah kendaraan truk polisi. Satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) juga nampak masih melakukan pembasahan pada mobil yang terlihat masih berasap.
Sebagai informasi dalam Tragedi Kanjuruhan ini menyebabkan 130 korban meninggal. Dan masih ada sebanyak 19 korban yang saat ini berada di RSSA Malang masih belum dapat diidentifikasi.
Baca Juga : Sosok Almarhum Brigadir Andik Purwanto Dikenal Ramah, Bertugas sebagai Babinkamtibmas Bendiljati Wetan
Selain itu, setidaknya ada 13 unit kendaran polisi rusak akibat dibakar masa dalam peristiwa tersebut. Dua di antaranya mobil pribadi milik anggota kepolisian.