JATIMTIMES - Suasana haru sangat terasa di area Stadion Kanjuruhan, Kepanjen Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022). Hal tersebut setelah terjadinya insiden tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 183 korban jiwa suporter Arema FC, Aremania pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Suasana haru itu terlihat saat ada seorang Aremania yang datang di Stadion Kanjuruhan, dan menaruh seikat bunga di bawah Patung Tegar. Patung kepala singa yang dibangun di Kanjuruhan dan baru saja diresmikan saat Arema merayakan ulang tahun ke 35 lalu.
Baca Juga : Sebagian Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Belum Teridentifikasi, Penambahan Sementara Ada 18 Jenazah
Aremania tersebut nampak sangat terpukul dan bersedih. Tak ada sepatah kata pun yang diucapkan. Setelah menaruh seikat bunga, ia hanya memilih diam. Kesedihannya terlihat air mata dengan sesekali sesenggukan.
Entah kerabat, teman atau saudaranya yang mungkin turut menjadi korban dalam peristiwa yang menelan korban hingga 183 jiwa itu. Namun setidaknya, ia nampak cukup terpukul dengan peristiwa tersebut.
Selain dirinya, nampak dua orang lain yang juga turut menaburkan bunga di patung tersebut. Fira Maulida warga Desa Bunut Kecamatan Pakis. Fira kehilangan kakak sepupunya yang turut menjadi korba dalam peristiwa nahas itu.
"Kakak saya Ari namanya, semalam memang nonton Arema. Dan tidak nyangka kalau dia sudah pulang tinggal nama," ujar Fira saat ditemui usai menabur bunga di Patung Tegar.
Ia pun merasa cukup terkejut, mendengar kabar insiden yang terjadi itu. Bahkan tidak menyangka bahwa pertandingan yang biasanya menjadi ajang kebanggan, bisa berubah menjadi tangisan.
Baca Juga : Biaya Perawatan Medis Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Bakal Ditanggung Pemprov Jatim
"Ya kami (Fira dan Keluarga) benar-benar tidak menyangka, Almarhum (Ari) memang dikenal sering lihat Arema, tapi tidak ada yang menyangka kalau pulang sudah tak bernyawa," terang Fira.
Dirinya berharap agar peristiwa tersebut dapat diusut dengan tuntas dan setransparan mungkin. Agar penyebab terjadinya peristiwa itu dapat segera diurai.
"Ya berangkatnya enggak kenapa-napa (sehat), pulang-pulang jam tiga sudah tidak bernyawa dan tadi pagi sudah dimakamkan. Semoga ada keadilan," pungkas Fira.