JATIMTIMES - Dari 129 korban jiwa yang dinyatakan meninggal dunia, sebagian dinyatakan masih belum diketahui identitasnya secara pasti. Hingga Minggu (2/10/2022) pagi, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebut, sementara ini ada 18 jenazah yang belum diketahui identitasnya.
"Tentunya kejadian Ini menjadi pembelajaran yang penting bagi kita semua dan tentu hari ini ada yang belum teridentifikasi jenazahnya," kata Khofifah saat ditemui awak media dalam sesi door stopPolres Malang, Minggu (2/10/2022).
Baca Juga : Biaya Perawatan Medis Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Bakal Ditanggung Pemprov Jatim
Menurut Khofifah, jenazah belum diketahui identitasnya tersebut lantaran petugas yang melakukan pendataan tidak menemukan adanya kartu identitas dari para korban yang dinyatakan telah meninggal dunia itu.
Sejauh ini, dijelaskan Khofifah, hingga Minggu (2/10/2022) pukul 09.40 WIB, sedikitnya ada 18 jenazah yang belum terungkap identitasnya. Belasan jenazah tersebut saat ini telah di bawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
"Sementara, tadi itu ada 18 (jenazah belum teridentifikasi) yang ada di Rumah Sakit Saiful Anwar," jelasnya.
Namun demikian, Khofifah menambahkan, jumlah korban meninggal dunia yang sementara ini belum teridentifikasi tersebut, kemungkinan besar masih akan terus mengalami penambahan.
"Tapi dirut (direktur utama Rumah Sakit Saiful Anwar) tadi menyampaikan 'Buk katanya akan ada pengiriman kembali (jenazah) yang belum ditemukan identitasnya," ujar Khofifah.
Baca Juga : Tragedi Kanjuruhan, Cak Nun: Betapa Indahnya Jawa Timur jika Suporter Arema dan Persebaya Jadi Satu
Sementara itu, guna mengungkap identitas korban yang dinyatakan meninggal dunia, Pemprov Jatim mengaku bakal melibatkan seluruh jajaran stakeholder terkait. Termasuk jajaran pemerintahan yang ada di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim hingga jajaran kepolisian, dan TNI.
"Insya Allah kami semua akan bekerja secara maksimal untuk mengoordinasikan dengan seluruh stakeholder. Insyaa Allah kami bekerja keras, bekerja profesional, dan terukur," tukasnya.
