JATIMTIMES - Menko Polhukam Mahfud MD mengklarifikasi bahwa tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang bukan bentrok antar-suporter. Pernyataan itu disampaikan melalui Instagram pribadi miliknya.
"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar-suporter Persebaya dengan Arema," tulisnya dalam akun @mohmahfudmd.
Baca Juga : Kerusuhan Kanjuruhan, Crisis Center Segera Dibuka di Kantor Arema FC
Menurut Mahfud, pada pertandingan itu, suporter Persebaya tidak boleh datang ke Kanjuruhan. Sehingga suporter di lapangan hanya dari pihak Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, terinjak-injak, serta sesak napas. "Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antarsuporter," tandasnya.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga mengungkapkan bahwa sebenarnya, sejak sebelum pertandingan, pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misalnya pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam) serta jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang.
"Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000," ucapnya.
Dijelaskan Mahfud, pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki. "Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para suporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," ucapnya.
Mahfud mengaku mendapatkan kabar kerusuhan tersebut dari informasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit. "Saya juga sdh berkordinasi dengan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta. Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik," tandasnya.
Baca Juga : Kanjuruhan Disaster, Warganet Berbondong-bondong Sampaikan Salam Duka hingga Trending Twiiter
Mahfud MD juga mengucapkan belasungkawa sedalam-dalam kepada keluarga korban. Ia juga menegaskan bahwa Pemkab Malang akan menanggung seluruh biaya rumah sakit korban.
"Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkoordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan. Pemkab Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban," kata Mahfud MD.