JATIMTIMES - Video jenazah tidak ada yang mengantar ke makam kecuali perangkat desa viral di media sosial. Video viral itu diunggah oleh akun Instagram terangmedia, Rabu (21/9/2022).
"Viral seorang jenazah di Kediri, Jawa timur tidak ada yang mengantarkan ke kuburan (makam)...," tulis terangmedia , Kamis (22/9).
Baca Juga : Sukses Kirab Budaya Bersama 7 Desa, Kades Tenggong: Kita Jadikan Icon Wisata Gunung Cemenung
Menurut informasi dari pemilik video bahwa kabar meninggalnya jenazah tersebut sudah diumumkan. Namun, para tetangga tidak ada yang mendengar sehingga para perangkat desa yang turun tangan.
Pemilik video juga menuliskan informasi bahwa jenazah semasa hidupnya tak pernah datang melayat jika ada tetangga/orang yang meninggal.
Dari penutup keranda jenazah tertulis Desa Kedak, salah satu desa di Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.
Dalam unggahan video itu memperlihatkan jenazah sedang digotong oleh aparat desa ke kuburan.
Tampak bapak-bapak berseragam aparat desa menggotong keranda jenazah menuju makam.
Kapolsek Semen AKP Siswandi membenarkan video tersebut. Namun, dirinya mengklarifikasi jika narasi dalam video itu tidaklah benar.
"Kalau videonya benar adanya. Tetapi narasinya tidak benar jika disebut para tetangganya tidak ada yang melayat. Karena banyak tetangga yang melayat sampai ke pemakaman," terang AKP Siswandi, pada Kamis (22/9/2022).
Jenazah tersebut bernama Supartono. Pria berusia 70 tahun itu meninggal dunia, pada Selasa 20 September 2022 kemarin, sekitar pukul 08.00 WIB.
Setelah dimandikan dan disalati, jenazah Supartono kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.
Baca Juga : Viral Kades Perempuan di Tulungagung Ini Rela Mandikan ODGJ Terlantar Tanpa Identitas, Kondisinya Miris
Sunarti, Kepala Desa Kedak mengatakan, tidaklah benar jika tidak ada tetangga atau warga lain yang mengantar jenazah karena sikap anti sosial almarhum semasa hidup.
Dalam video tersebut, kata Sunarti, karena reaksi cepat oleh perangkat desa mengingat kondisi keluarga yang serba kekurangan.
"Kami sangat paham sekali kondisi yang bersangkutan baik dari kondisi mental dan ekonomi itu sangat-sangat kurang. Kami selaku kepala desa beserta perangkat langsung kita tanggap, begitu kita dengar ada yang meninggal dari keluarga itu," kata Sunarti.
Kondisi keluarga almarhum, menurut Sunarti secara kondisi lingkungan sangat tidak memungkinkan untuk melakukan penanganan cepat terhadap jenazah.
"Memang di lingkungan kami banyak janda, kebetulan meninggalnya jam 9. Bapak-bapak sudah banyak yang kerja, tetapi mereka hadirnya sore hari. Baik dari Laziz NU, Fatayat, Ansor, semua bersatu di situ mengadakan tahlilan," kata Sunarti.
Sebenarnya, imbuh Sunarti, saat pemakaman banyak warga yang membantu. Baik melakukan penggalian kubur maupun proses pemakaman jenazah.
"Sangat tidak benar, bahkan ini video pas pemakaman ada kok. Banyak warga. Mereka yang viral itu mungkin tidak tahu kondisi sesungguhnya. Jadi keluarga itu memang kondisinya sangat kurang, makanya kami dari pemerintah desa segera mengambil tindakan agar cepat selesai begitu saja," tutup Sunarti.