JATIMTIMES - Lebih dari 300 pesepeda dari 26 provinsi di Indonesia akan mengikuti Banyuwangi Bluefire Ijen Kom Challenge (BFIC) 2022 yang digelar pada Sabtu (24/09/2022). Start dilakukan di Pendapa Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi dan Finish di Gantasan Kawasan Wisata Gunung Ijen Kecamatan Licin Banyuwangi.
Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) melalui Alfin Kurniawan, Sekretaris Dispora Kabupaten Banyuwangi, untuk persiapan saat ini menyiapkan beberapa titik pitstop, antara lain di de Djawatan dan Gantasan Licin tempat finish. Saat tim DBL sebagai patner juga sudah melakukan beberapa persiapan.
Baca Juga : Libatkan APH, Petrokimia Perketat Distribusi Pupuk Bersubsidi hingga Pelosok Tanah Air
“Pada saat ini kami fokus dalam melakukan persiapan agar pelaksanaan BFIC 2022 berjalan dengan aman, lancar dan sukses. Peserta pada hari Kamis dan Jumat akan mengambil nomor dan property lomba yang lain di Gedung Wanita Paramita Kencana Banyuwangi,” jelas Alfin di ruang kerjanya pada Rabu (21/09/2022).
Pejabat asli Banyuwangi itu menuturkan pihaknya juga fokus melakukan persiapan pelaksanaan lomba dan menggelar rapat bersama dengan perangkat pertandingan seperti; Comisioner, Marshal, Netral Service dan mekanik termasuk juga dengan petugas medis.
“Jumlah peserta yang tercatat sampai saat ini 305 peserta yang berasal dari 26 provinsi. Yang jauh dari Papua 12 orang dan Nangro Aceh Darusalam ada beberapa orang tetapi jumlah pastinya lupa,” imbuh dia.
Harapan Dispora Banyuwangi, lanjut Alfin dengan adanya sport tourism ekonomi lokal Banyuwangi akan meningkat mulai dari homestay, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif lainnya.
“Dalam sesi akhir perlombaan para peserta akan melakukan pendinginan (Colling down) dengan gowes santai menuju tempat kuliner yang ada di Desa Kemiren Glaah Banyuwangi. Namun hal tersebut tidak diwajibkan bagi para peserta lomba BFIC,” tambah Alfin.
Acara wisata kuliner tersebut merupakan agenda dari sebagian peserta lomba yang ingin mengeksplorasi keindahan alam Banyuwangi yang dikenal sebagai serpihan tanah sorga di ujung timur Jawa dalam pariwisata. Sekaligus ingin menikmati sensasi makanan tradisional yang siap memanjakan selera pecinta kuliner yang berkunjung ke Banyuwangi.
