free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Sosok Baruna, Dewa yang Berada di Borneo

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

17 - Sep - 2022, 16:47

Placeholder
Ilustrasi laut yang dikuasai Baruna (Pixabay)

JATIMTIMES - Kalimantan, seperti yang dikenal saat ini, juga sering disebut Borneo. Namun dalam sejarah, ternyata nama Borneo sebelumnya berasal dari nama Baruna. Di pulau ini sendiri ternyata digambarkan sosok dewa yakni Baruna berada. 

Seperti yang disampaikan almarhum KH Agus Sunyoto yang videonya beredar di media sosial TikTok diunggah oleh akun @griyakule.

Baca Juga : Kisah Kesaktian Pangeran Diponegoro dan Karomah Kiai Kharismatik

Dijelaskannya, Baruna merupakan penguasa laut. Ia menguasai berbagai binatang yang ada didalam laut. Ia juga menguasai dunia bawah. 

"Tapi ia juga dianggap menguasai dunia bawah. Seperti cacing, jentik-jentik, semua yang kasat mata maupun yang tidak terlihat seperti bakteri, virus dan lainnya," jelas Kiai yang dulunya ketua Lesbumi NU ini.

Lebih lanjut dijelaskan, di India Baruna dianggap sebagai dewa. Namun, pihaknya juga menyebut, bahwa dalam catatan Baruna juga dianggap manusia. Lokasi kediamannya berada di Baruna Dipa, di Kalimantan.

"Istana Baruna itu ya namanya Baruna itu,"jelasnya.

Selain itu, digambarkan juga jika Baruna memiliki keturunan. Mulai dari Resi Kumbayoni, Resi Agasthya yang dikenal sebagai Bathara Guru. Mereka ini merupakan anak dari Baruna.

"Dan ini kemudian menurunkan raja-raja di Nusantara," katanya. 

Baca Juga : Masih Beri Asi kepada Putranya Usia 5 Tahun, Ibu di Australia Dapat Cibiran

Dari situ, ia menyampaikan artinya Baruna ini memang mungkin saja seorang manusia. Bahkan ia mengatakan, jika Baruna mungkin saja semacam Nabi Khidr di zamannya. 

Baruna inilah yang dianggap penguasa laut, kemudian juga diminta orang-orang untuk berdoa memohon kepada sang Hyang Taya yang mutlak untuk menghilangkan semua penyakit.

"Itulah yang kemudian zaman Islam upacara dipantau itu dikenal dengan larung sesaji, itu sebetulnya memohon bantuan. Tapi di zaman Islam Selian orang upacara di laut, begitu juga dengan membaca Shalawat," jelasnya.


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

A Yahya