JATIMTIMES - Rumah Sedekah NU terus melebarkan sayapnya untuk menebar kebaikan kepada masyarakat. Baru-baru ini, tim Rumah Sedekah NU audiensi dengan Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto.
Pada audiensi yang dilakukan, tim Rumah Sedekah NU diterima di Ruang Eksekutif Polresta Malang Kota. Inisiator Rumah Sedekah NU, Gus Noor Shodiq Askandar membeberkan beberapa program yang diusung kepada Kapolresta Malang Kota. Dan memang, program yang diusung lebih banyak kepada aktivitas sosial kepada masyarakat.
Baca Juga : Bencana di Kabupaten Malang Sebabkan Kerugian Rp 3 Miliar, 8 Orang Alami Luka dan Meninggal
“Rumah sedekah ini banyak ke gerakan sosial, ada beberapa program seperti pendidikan yang memberikan beasiswa bagi orang tidak mampu hingga santri yang menghafal Al-Qur'an,” kata Gus Shodiq, Selasa (13/9/2022).
“Kami juga aktif hadir bagi masyarakat yang memerlukan bantuan. Saat covid, kami juga berikan paket isoman bersama teman-teman rumah sedekah,” imbuh Gus Shodiq.
Bahkan, Rumah Sedekah NU juga berencana untuk memberangkatkan umroh kepada anak yatim piatu. Hal itu agar mengubah mindset anak yatim piatu bahwa masyarakat masih peduli dengan mereka.
“Lima anak yatim akan berangkat umroh bersama kami. Kami harap mereka supaya berubah mindsetnya. Nanti juga mereka dibina oleh satu perusahaan, jadi satu perusahaan membina satu anak yatim itu,” ungkap Gus Shodiq.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengaku sangat terkesan dengan adanya Rumah Sedekah NU. Karena menurutnya, masyarakat memang memerlukan orang yang peduli kepada sesama.
“Kami ingin terlibat dalam setiap kegiatan sosial. Kami juga lebih banyak mengikuti kegiatan sosial, karena ada beberapa agenda keperluan masyarakat yang kita juga harus bisa hadir di situ,” kata Budi Hermanto.
Bahkan dalam paparan yang disampaikan, Budi Hermanto memunculkan satu ide yang selama ini belum terfikirkan oleh tim Rumah Sedekah NU. Yakni memberikan Alquran braile bagi disabilitas netra.
Baca Juga : Yudisium FH Unikama, Dekan: Jaga Nama Baik Almamater
Hal itu menurut mantan Kapolres Blitar dan Batu ini sangat penting. Karena, disabilitas netra juga ingin belajar membaca Alquran.
“Saya ingin teman-teman mohon maaf disabilitas netra belajar membaca Alquran. Melalui Alquran braile. Mungkin nanti pengadaan Alquran braile bisa dari saya,” ungkap Budi.
Menurut Budi Hermanto, ia telah memiliki pengalaman saat menjadi Kapolres Blitar. Saat itu ia juga memberikan Alquran braile bagi disabilitas netra yang ada di wilayah tersebut.
“Saya dulu punya pengalaman di Blitar, sama yaitu membantu disabilitas netra yang ada di sana dengan memberikan Alquran braile,” beber Budi Hermanto.
“Ini bisa jadi pilot project dari Malang untuk Indonesia. Pada intinya kami ingin terlibat,” imbuhnya mengakhiri.