JATIMTIMES - Kota Batu kaya akan sumber mata air. Sayangnya dalam 20 tahun mengalami penurunan debit. Karena itu, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Among Tirto Kota Batu menginisiasi menggelar ‘Mbatu Nabung Banyu’, Senin (12/9/2022) malam.
Acara ini dikemas secara menarik, terdapat ritualnya dengan menghadirkan 100 unit kendi yang dijajar berisikan air yang berasal dari 100 sumber mata air di 24 desa/kelurahan di Kota Batu.
Baca Juga : Satresnarkoba Polres Tulungagung Tangkap Pria Lulusan SD, Ini Kasusnya
Kendi itu pun dihias dengan menggunakan kain berwarna putih disertai hingga warna putih.
Dari 100 air itu digabungkan ke dalam 7 kendi. Kemudian kendi itu dibawa ke beberapa tempat diantaranya Vihara Dhammadipa Arama, dilanjutkan ke Candi Songgoriti dan diakhiri ke Kantor Perumdam Among Tirto Kota Batu.
Kegiatan itu pun dipusatkan di Sumber Dandang, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Dalam ritual itu juga disertai dengan doa bersama yang dihadiri oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, Forkopimda Kota Batu, Kades/Lurah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Kelompok Peduli Lingkungan.
Perumdam Among Tirto Kota Batu mencatat, kurang lebih 30 - 50 persen debit mata air di Kota Batu.
“Kegiatan ini sebagai simbol, tujuannya berdoa bersama-sama agar sumber air di Kota Batu tidak hilang. Agar keberlangsungan air di Kota Batu tetap ada," ungkap Direktur Utama Perumdam Among Tirto atau PDAM Kota Batu, Edi Sunaedi.
Dilatarbelakangi hal tersebut, membuat Perumdam Among Tirto menggelar Mbatu Nabung Banyu. Sekaligus untuk pendekatan budaya sebagai pintu masuk dalam upaya pelestarian dan penyelamatan sumber mata air.
Baca Juga : Polemik Sumber Pitu, Bupati Sanusi: Kita Dukung asal Sesuai Aturan
Sekaligus upaya mendekatkan masyarakat untuk merawat sumber mata air. Perumdam Among Tirto pun telah melakukan langkah untuk menjaga sumber mata air.
Diantaranya, membuat daerah resapan air, membuat biopori, Run Off pemanenan air hujan, menggalakkan gerakan penanaman pohon, dan melakukan penghematan air dan konservasi lahan.
Sementara itu Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memberikan apresiasi dengan digelarnya acara ini. Kota Batu merupakan hulu sungai brantas yang mengaliri 17 Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang harus dijaga kelestariannya.
“Ini adalah acara yang luar biasa, hari ini kita tidak hanya bermunajat, tetapi kita juga mengumpulkan air dari sumber masing-masing desa , yang harapannya, semua bisa bersama-sama menjaga sumber airnya masing-masing" harap Dewanti.