JATIMTIMES – Akses jalan dari Lumajang menuju Pronojiwo dan Malang, sampai pagi ini Minggu (11/9) masih tertutup total akibat terjadinya banjir bandang kemarin, yang disusul dengan tanah longsor di Piket Nol yang terjadi pagi ini.
Menurut Hanafi, dua jalur menuju Pronojiwo masing-masing melalui Curah Kobo’an dan Jembatan Gantung Gladak Perak, sama-sama tidak bisa dilalui.
Baca Juga : Baru Ditemukan, Nglinci Pucanglaban Punya Garis Pantai Berpasir Putih hingga 1,5 Kilometer
“Sepertinya sekarang masih dalam perbaikan, baik yang dicurah Kobo’an maupun yang di Jembatan Gantung. Perbaikanpun masih harus menyesuaikan dengan kondisi cuaca pada hari ini. Jika turun hujan, perbaikan jalur Curah Kobo’an juga akan mengalami hambatan,” kata Hanafi, warga Candipuro Lumajang, yang tidak jauh dari lokasi banjir bandang kemarin.
Sementara itu Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi kepada media ini mengatakan, akibat banjir bandang kemarin diminta kepada warga untuk tidak melalui jalur Curah Kobo’an karena aliran banjir masih cukup tinggi.
“Kami minta kepada masyarakat untuk tidak melintas dulu, karena cuaca masih mendung, sementara aliran banjir bandang masih ada. Semua aktivitas warga dibawah kaki gunung Semeru untuk radius 13 KM dari Puncak Semeru di area Curah Kobo’an sementara kami tutup total, karena cukup berbahaya,” kata Patria Dwi Hastiadi pagi ini.
Sementara dalam banjir bandang kemarin, satu alat berat milik penambang sempat terjebak banjir namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Baca Juga : Biaya Pengobatan Dua Korban Salah Paham Perguruan Silat Ditanggung Wali Kota Madiun
Karena masih dikhawatirkan turun hujan, warga juga diminta untuk mewaspadai terjadi Awan Panas Guguran dari Puncak Semeru.
Informasi lain menyebutkan, untuk longsor yang terjadi di Piket Nol saat ini sedang dalam usaha normalisasi jalan, sehingga jalur Lumajang Pronojiwo bisa segera di lalui kembali.