JATIMTIMES - Kesalahpahaman yang terjadi antara dua perguruan pencak silat beberapa waktu lalu masih menyisakan duka. Pasalnya, dua korban masih harus menjalani perawatan di Rumah Sakit dr Sudono Madiun.
Beruntung, Wali Kota Madiun Maidi dengan bijak siap menanggung seluruh biaya pengobatan korban itu. Hal ini dilakukan karena wali kota merasa dua korban kesalahpahaman merupakan anak anak Kota Madiun dan wali kota adalah bapaknya masyarakat Kota Madiun.
Baca Juga : Di Bawah Rintik Hujan, DPD PKS Kota Malang Gelar Flash Mob Tolak Kenaikkan Harga BBM Subsidi
“Karena ini warga Kota Madiun, maka saya sebagai bapaknya anak-anak Kota Madiun bantu tanggung jawab. Semua biaya pengobatan saya tutup,” ungkapnya saat menjenguk kedua korban yang dirawat di Paviliun Merpati, Sabtu (10/9).
Menurut Maidi, kejadian ini sudah sepatutnya menjadi pelajaran bagi seluruh pihak. Jika ada kesalahpahaman pribadi, maka harus diselesaikan sendiri. Jangan membawa nama perguruan atau organisasi.
“Karena semua (korban,red) warga kota, maka saya bantu semua pendanaan. Ini dari anggaran pribadi karena kita tahu pemerintah tidak membiayai orang bertengkar,” kata Maidi.
Total pengobatan yang dibayarkan sebesar Rp 30 juta. Tak hanya itu. Wali kota juga akan membiayai seluruh pengobatan serta berjanji akan membantu kesulitan-kesulitan yang dialami kedua korban.
Baca Juga : Haul ke-5 Gus Lukman Al-Karim, Wali Kota Malang Sutiaji: Orang yang Ikhlas dan Motivator Andal
Wali Kota Maidi sangat berharap agar seluruh pendekar yang ada di Kota Madiun terus mampu menjaga keamanan dan kedamaian yang sudah tercipta saat ini. Jangan hanya karena satu dua oknum, justru memecah belah kerukunan yang sudah tercipta.
“Kalau ada salahpaham antarpribadi, jangan bawa-bawa nama perguruan atau organisasi. Nanti saya beri sanksi sendiri biar jera,” pungkasnya (ADV).
