JATIMTIMES - Penderitaan sopir angkutan antar kota (angkot) di Gresik semakin komplek. Mulai dari sepinya penumpang karena dampak Bus Trans Jatim, kali ini ditambah beban naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Semenjak munculnya Bus Trans Jatim, angkot-angkot sepi penumpang. Warga lebih memilih naik bus yang diinisiasi Pemprov Jatim tersebut. Apalagi sejumlah titik dibangun fasilitas halte.
Baca Juga : Pemkab Kediri Alokasikan BLT BBM bagi 300 Penyandang Disabilitas
"Akhirnya kami sopir angkot yang kena imbasnya. Sangat sepi penumpang semenjak ada Bus Trans Jatim," kata Muji warga Sidomukti, Kecamatan Bungah, Jumat (9/9/2022).
Sebenarnya, para sopir angkot tidak mempersoalkan munculnya Trans Jatim. Hanya saja, rute yang dilewati bus tersebut membuat sopir angkot sepi penumpang.
"Kalau bukan jalur perkotaan tidak masalah. Tapi kan Trans Jatim ini lewatnya di perkotaan, yang menjadi jalur kami juga," keluhnya.
Selain sepinya penumpang, mereka juga harus menanggung biaya operasional yang semakin besar. Sekali narik untuk rute Terminal Bunder Gresik - Jembatan Merah Surabaya harus mengeluarkan biaya Rp 70 ribu.
"Biaya itu hanya untuk bbm saja, belum pengeluaran yang lain. Seperti makan," ujar Muji sambil berdiri di depan kendaraannya.
Terkait pendapatan yang diperoleh, Muji menyebut, lebih banyak dihabiskan untuk biaya bbm. Sedangkan untuk setor harian terkadang tidak ada. "Kalau sepi tidak bisa setor pak," imbuhnya.
Baca Juga : Sikapi Banyak Antrean di SPBU, Kapolres Tulungagung Panggil Branch Manager Pertamina dan Hiswana Migas
Di sisi lain, untuk meringankan beban sopir angkot, pihak Kepolisian Resort Gresik memberikan bantuan paket sembako. Ada 150 paket yang diberikan kepada warga terdampak kenaikan BBM.
"Kami berikan paket sembako kepada sopir angkot, nelayan dan ojek online. Harapannya sedikit meringankan beban mereka," kata Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis, saat di Terminal Bunder, Gresik.
Perwira dua melati di pundak tersebut menyampaikan, bahwa keputusan yang diambil pemerintah harus didukung. Pihaknya juga akan mengawal siapapun yang akan menyampaikan pendapat di muka umum.
"Alhamdulillah adanya kenaikan BBM sampai saat ini tidak ada potensi gangguan kamtibmas di Gresik," pungkasnya.