JATIMTIMES - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mendorong industri properti untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas yang dimiliki demi menghasilkan produk berkualitas, berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Pasalnya, Industri properti kian bertransformasi menjadi salah satu sektor tumpuan bagi perekonomian nasional dalam menyumbang multiplier effect. Baik dari sisi forward-linkage maupun backward-linkage, bagi subsektor industri pendukung lainnya, memengaruhi perkembangan sektor keuangan, serta menyerap tenaga kerja secara signifikan.
Baca Juga : Menko Airlangga Sebut T20 Dapat Berikan Rekomendasi Pemecahan Masalah Global melalui Aspek Inklusivitas
Peran penting dari sektor properti tersebut dibuktikan melalui kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Q2-2022 yang mencapai 9,14 persen untuk konstruksi dan 2,47 persen untuk real estate.
Selain itu, pertumbuhan juga ditunjukkan oleh sektor properti pada Q2-2022 dengan capaian yang melampaui level sebelum pandemi sebesar 2,16 persen (yoy) untuk real estate dan 1,02 persen (yoy) untuk konstruksi. Adapun angka pertumbuhan tersebut didukung adanya peningkatan Indeks Demand Properti Komersial pada Q2-2022 yang sebesar 1,58 persen (yoy).
"Sektor real estate mengalami pertumbuhan penjualan positif sebesar 15,23 persen (yoy) pada Q2 yang didorong oleh membaiknya seluruh penjualan tipe rumah, terutama rumah tipe besar sebesar 29,86 persen (yoy), rumah tipe kecil dan menengah sebesar 14,44 persen (yoy) dan 12,25 persen (yoy)," ungkap Menko Airlangga saat menyampaikan keynote speech secara virtual dalam acara Properti Indonesia Award (PIA) 2022 dengan tema "Pertumbuhan Ekonomi Meningkat, Bagaimana Peluang dan Tantangan Sektor Properti di Indonesia" Rabu (7/9/2022).
Dengan dampak signifikan tersebut, pemerintah telah memberikan dukungan melalui berbagai kebijakan seperti pemberian Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) hingga paling tinggi 100 persen untuk kredit properti, bagi bank yang memenuhi persyaratan rasio Non Performing Loan/Non Performing Financing.
Lebih lanjut, pemerintah juga telah memberlakukan perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar maksimal 50 persen untuk rumah atau unit dengan harga jual paling tinggi Rp 2 miliar dan 25 persen untuk rumah atau unit dengan harga jual di atas Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar hingga September 2022.
Baca Juga : Mulai Besok, BLT Subsidi BBM untuk 20.273 KPM di Kota Malang Disalurkan dalam Tiga Tahap
Menko Airlangga juga menyampaikan, berbagai kebijakan yang telah diinisiasi pemerintah tersebut perlu mendapatkan dukungan berbagai pihak melalui kolaborasi dan inovasi guna mengatasi berbagai tantangan. Mulai dari konflik geopolitik global, disrupsi rantai pasok, krisis energi, risiko stagflasi, normalisasi suku bunga negara maju, hingga perubahan iklim.
Pejabat publik yang juga sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar ini turut mengapresiasi penyelenggaraan Properti Indonesia Award (PIA) sebagai bentuk penghargaan bagi pemikiran kreatif dan inovatif dalam upaya mendorong pertumbuhan industri properti di tengah masa pemulihan ekonomi. Sehingga diharapkan dapat terus berlanjut dan melahirkan insan pengembang industri properti ke depannya.
"Dengan adanya PIA yang rutin diadakan setiap tahunnya. Saya berharap dapat menjadi pemicu semangat para pengembang Indonesia untuk terus berinovasi dan kreatif menghasilkan produk properti yang berkualitas, berkelanjutan, dan bertanggungjawab terhadap lingkungan dan sosial," pungkas Menko Airlangga.