JATIMTIMES - Terungkap sudah motif Yudi Iswantoro nekat tinggal sebatang kara di gua yang terletak di Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Kakek 72 tahun itu memilih tinggal sendirian di gua untuk menjauhi keramaian. Alasannya untuk bertapa alias mencari "ilmu".
Pernyataan itu disampaikan Ketua Relawan Komunitas Arek-Arek Lawang (Arela) Bastian Nova Pratama saat dikonfirmasi JatimTIMES.com.
Baca Juga : Baperan, 7 Zodiak Ini Mudah Suka Sama Seseorang
"Dari informasi yang kami terima berdasarkan keterangan pihak keluarga, beliau memilih tinggal di gua untuk bertapa. Ngilmu (mencari ilmu)," ucapnya.
Masih dari keterangan pihak keluarga yang diperoleh Bastian, keputusan untuk ngilmu alias bertapa selama 20 tahun di gua tersebut merupakan keputusan Kakek Yudi. "Nggeh (iya), bertapa atas kemauan beliau sendiri untuk ngilmu," kata Bastian saat dikonfirmasi media online ini ketika disela-sela agenda bedah rumah.
Atas keputusannya tersebut, Kakek Yudi terpaksa harus meninggalkan keluarganya. Saat memilih bertapa, Yudi harus meninggalkan tujuh anaknya.
"Kabarnya beliau pernah menikah dua kali. Dari pernikahannya tersebut, Kakek Yudi dikaruniai tujuh anak," ucap Bastian.
Kisah Kakek Yudi ini terungkap Rabu 31 Agustus 2022 lalu. Ketika itu, komunitas relawan Arela mendapat kabar ada seorang kakek yang tinggal di sebuah gua di tengah hutan. Tepatnya di kawasan Gunung Bale, Kecamatan Lawang.
Di sana, Kakek Yudi diketahui tinggal sendirian selama kurang lebih 20 tahun. Namun, pada akhir bulan agustus kemarin, Kakek Yudi dikabarkan terkulai lemas karena mengalami sakit dan tidak bisa berjalan.
"Setelah mendapat informasi tersebut, kami (komunitas relawan Arela) beserta pemerintah desa dan muspika (musyawarah pimpinan kecamatan) mengevakuasi beliau untuk dibawa ke puskesmas agar mendapatkan perawatan medis," tutur Bastian.
Hingga akhirnya, pada Jumat (2/9/2022) Kakek Yudi dibawa ke Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah yang terletak di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Keputusan tersebut, menurut Bastian, sudah sesuai dengan pertimbangan pihak keluarga.
Baca Juga : Diikuti 20 Relawan, PMI Kota Padang Panjang Gelar Pelatihan Dasar Korps Sukarela
"Sudah kami bawa ke Griya Lansia Husnul Khatimah di Wajak. Keluarganya sudah ada yang menjenguk. Kemarin yang sempat datang dua orang anaknya yang bernama Bayu dan Doni," ungkap Bastian.
Seperti yang sudah diberitakan, Kamis (1/9/2022) tim gabungan dari perwakilan Muspika Lawang dan relawan Arela mengevakuasi Kakek Yudi dari dalam gua yang ada di Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Saat dievakuasi tim gabungan, Kakek Yudi diketahui dalam kondisi sakit. Semasa tinggal di gua selama puluhan tahun, Kakek Yudi hanya tidur beralaskan kardus bekas berselimut kain sarung seadanya.
Sedangkan untuk makan dan minum, kakek yang sudah renta tersebut hanya berharap dari belas kasihan warga sekitar gua. Dia makan minum seadanya. Sebab, gua yang digunakan Kakek Yudi untuk bertapa tersebut diketahui memang berada di tengah hutan dan jauh dari pemukiman warga.
Terbaru, Senin (5/9/2022) kondisi Kakek Yudi terpantau masih lemas. Kesehatannya masih kurang stabil dan hanya bisa makan bubur dan minuman sereal. Saat ini pihak Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah terus memberikan pendampingan dan perawatan intensif.