JATIMTIMES - Aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Bangkalan diwarnai teatrikal. Penampilan itu dilakukan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang bertajuk 'DPRD Tidak Pro Rakyat Kecil".
Teatrikal yang diperankan oleh mahasiswi atas nama Syafaah ini sempat membuat haru lantaran mahasiswi itu sangat menjiwai penampilannya. Bahkan, usai memerankan teatrikal, kader IMM tersebut sempat drop hingga dilarikan ke rumah sakt karena tak sadarkan diri.
Baca Juga : BBM Naik, Harga Kebutuhan Pokok di Kediri Ikut Merangkak Naik
Dijelaskan dalam naskah yang diperankan oleh Syafaah, DPR hanya datang ketika perlu kepada masyarakat, yakni pada saat pemilihan umum (pemilu). Bahkan wakil rakyat yang seharusnya berpihak kepada rakyat malah menjadi pengkhianat dan penikmat uang rakyat.
"Pak DPR masih ingatkah waktu pemilu? Suara siapa yang kau cari? suara kami bukan?. Kau tebar janji manis tanpa bukti. Demuanya hanya sebatas diksi dan ucapan kata yang sengaja kau buat, semata untuk mempermainkan hati kami," kata dia saat memainkan peran di hadapan para pimpinan dan anggota DPRD Bangkalan, Senin (5/9/2022).
Memaknai naskah yang diperankan oleh Kader IMM tersebut. Anas Arif Ababil -ketua bidang organisasi IMM Bangkalan- menyebutkan bahwa dari naskah tersebut pihaknya ingin memperagakan kondisi DPR yang sesungguhnya. Sebab, kondisi DPR saat ini sudah tidak lagi mencerminkan seorang pemimpin, dalam artian DPR sudah tidak lagi memikirkan kepentingan masyarakat kecil.
"DPR itu hanya butuh pada rakyat ketika saat pemilu. Detelah pemilu, mereka hanya memikirkan diri sendiri serta kelompoknya saja," kata dia usai mengikuti demo gabungan bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bangkalan.
Sekadar diketahui, ratusan massa gabungan dari organisasi kemahasiswaan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bangkalan, sama-sama berkomitmen menolak kenaikan harga BBM.
Mereka melakukan long march dari depan Perumahan Gria Abadi menuju gedung DPRD Bangkalan Jl Halim Perdanakusuma sambil melantunkan beberapa orasi. Dalam aksi tersebut mahasiswa juga sambil membakar ban dan keranda serta pocong buatan, sebagai tanda matinya DPR karena tidak pro terhadap kepentingan rakyat kecil.
Baca Juga : Operasi Tumpas 2022, Polres Malang Amankan Sabu Rp 1,6 Miliar dan Ratusan Pohon Ganja
Berikut naskah teatrikal yang dibawakan oleh mahasiswi IMM sebagai tanda penolakan harga BBM.
Perkenankan saya menyuarakan isi hati kami..
apa? apa yang terjadi dinegri ini?.., pasca hari jadi kemerdekaan bukan kejayaan yang kami rasakan, melainkan kesengsaraan yang datang bertubi-tubi. lahan-lahan kau ambil paksa, suara kami kau bungkam dengan UU yang hanya berpihak kepada pejabat, subsidi kau cabut, rakyat menderita, mafia kau berdayakan.
Apa? apa yang terjadi di negri ini?...
wakil rakyat yang seharusnya berpihak pada rakyat malah menjadi penghianat, penjilat, penikmat uang rakyat. Pak DPR masih ingatkah waktu pemilu? suara siapa yang kau cari? suara kami bukan?. kau tebar janji manis tanpa bukti semuanya hanya sebatas diksi dan ucapan kata yang sengaja kau buat, semata untuk mempermainkan hati kami.
Tuan dan puan yang terhormat, coba sekali kau lihat kondisi anak negri ini, banyak dari mereka yang kesulitan untuk mencari sesuap nasi, gizi mereka tak tercukupi, lontang lantung hidup terlantar, dan terpaksa berbuat kriminal. Kalian tahu kenapa semua itu terjadi?.