JATIMTIMES - Keadaan Yudi Iswantoro, warga Kabupaten Malang yang nekat tinggal di gua saat ini kondisi kesehatannya masih belum stabil. Hingga Senin (5/9/2022) kakek 72 tahun tersebut masih terkulai lemas di atas kasur lantaran masih susah untuk mengonsumsi makanan maupun minuman.
"Kalau dari surat pengantar yang kami terima, beliau datang tanggal 2 September 2022. Datang ke sini diantar oleh komunitas Arela (Arek Lawang) dan pemerintah desa setempat," kata salah satu pengelola sekaligus ustad di Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Muhammad Kholidur Rozi saat ditemui JatimTIMES.com, Senin (5/9/2022).
Baca Juga : PWI Bersama Polres Pamekasan Gelar Kelas Inspirarif "Mudah Menjadi Anggota Polri"
Diceritakan Rozi, saat pertama kali tiba di yayasan sosial tersebut, kakek Yudi masih terlihat lemas. Bahkan dirinya sempat diangkat oleh beberapa orang untuk dipindahkan ke kursi roda lantaran tidak kuat berjalan.
"Waktu datang kondisinya lemas, sempat diangkat dua orang karena tidak bisa jalan. Jadi naik kursi roda dari depan (menuju kamarnya)," terang Rozi.
Setibanya di Griya Lansia Husnul Khatimah, kakek Yudi sempat mendapatkan penanganan medis dari tim kesehatan yayasan. Bahkan sebelum dibawa ke yayasan, yang bersangkutan dikabarkan sempat menjalani perawatan dan dibawa ke puskesmas guna mendapatkan penanganan medis.
"Kondisi kesehatannya kemarin sudah kami periksa, kata perawat ketika baru sampai, mbah (kakek) Yudi tensinya rendah. Jadi sama tim medis yang ada di sini dikasih obat sama vitamin," jelasnya.
Diduga karena kondisi kesehatan yang terbilang kurang stabil itulah, masih menurut Rozi, kakek Yudi mulai pertama kali tiba di yayasan hingga saat ini masih merasa susah makan dan minum.
"Awal datang tidak mau makan, minum juga sedikit. Jadi solusinya kami sediakan makanan bubur dan minuman sereal. Kata rombongan yang mengantarkan, lambungnya bermasalah. Jadi belum bisa buat makan dan minum banyak," jelasnya.
Namun demikian, lanjut Rozi, kakek Yudi saat ini sudah bersedia makan dan minum. Kakek Yudi tetap harus disuapi lantaran masih enggan mengonsumsi makanan dan minuman jika tidak didampingi.
"Masih kurang minat makan nasi, jadi kami suapi minuman sereal sama bubur. Selain itu juga kami sediakan makanan camilan dan air minum untuk jaga-jaga jika mbah (kakek) Yudi lapar dan haus," kata Rozi.
Baca Juga : Heboh, KPA Ungkap 319 Remaja di Tulungagung Terinfeksi HIV
Dari pantauannya saat ini, Rozi mengaku jika kakek Yudi sudah bersedia makan nasi. Alhasil, kesehatannya saat ini berangsur membaik meski masih susah untuk diajak komunikasi.
"Per hari ini sudah purun dahar (mau makan), kami arahkan untuk makan nasi sedikit-sedikit. Hari ini kondisinya sudah mulai stabil, mudah-mudahan bisa segera pulih kesehatannya," ujarnya.
Seperti yang sudah diberitakan, Kamis (1/9/2022) tim gabungan dari perwakilan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan relawan Arela mengevakuasi kakek Yudi dari dalam gua yang ada di Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Ketika dievakuasi, kakek Yudi sedang mengalami sakit. Semasa tinggal di gua selama puluhan tahun, kakek Yudi hanya tidur beralaskan kardus bekas dan hanya mengenakan pakaian dan selimut seadanya.
Sedangkan untuk mengganjal perutnya, kakek yang sudah renta tersebut hanya mengonsumsi makanan dan minuman seadanya dari belas kasihan warga sekitar gua.
Maklum saja, gua yang sudah ditinggali oleh kakek Yudi selama puluhan tahun itu memang lumayan jauh dari pemukiman warga. Sebab lokasinya memang berada di tengah hutan.