JATIMTIMES - Aksi demonstrasi penolakan harga BBM bersubsidi dari HMI dan KAMMI di depan Gedung DPRD Kota Malang diwarnai aksi bakar ban. Bahkan, ada satu peserta demo yang tersulut api.
Insiden itu bermula saat peserta demo melakukan pembakaran ban yang diberi bahan bakar. Api itu tiba-tiba menyambar baju salah seorang demonstran yang tengah mengikuti aksi. Dia kemudian berlari dengan api yang berkobar di punggungnya.
Baca Juga : Pengusaha Roti di Gresik Kena Imbas Kenaikan BBM
Beruntung, api dapat dipadamkan dengan bantuan sejumlah demonstran lain yang berusaha melepaskan baju korban. Insiden itu mengakibatkan korban mengalami luka bakar di bagian leher belakang hingga punggung.
Mengetahui hal itu, anggota Dokpol Polresta Malang Kota yang berada di lokasi segera memberikan pertolongan pertama pada korban. Tindakan medispun diberikan kepada korban di pinggir barisan aksi penolakan kenaikan BBM itu.
Meski ada yang menjadi korban, demonstran tetap melakukan aksi dengan membakar ban yang semakin membara. Namun, tak lama kemudian Ketua DPRD Kota Malang keluar dari gedung dewan dan menemui para demonstran untuk meredam aksi tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) KAMMI Malang, M Ariz Pratama mengatakan bahwa dalam aksi ini pihaknya membawa tiga poin sebagai respons kenaikan harga BBM. Pertama, mereka menolak adanya kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Kedua, kami mendesak pemerintah mengendalikan barang barang pokok. Ketiga, mendesak pemerintah menunda proyek strategis nasional yang tak berdampak langsung bagi masyarakat untuk dialihkan ke subsidi BBM,” papar Ariz.
Baca Juga : Absennya 2 Tokoh Ini, Rapat Komisi I DPR RI Bersama TNI Kemenhan Ramai Interupsi
Tak hanya itu, demonstran juga menuntut agar Menteri ESDM, Menteri BUMN, Menteri Keuangan hingga Dirut PT Pertamina dicopot dari jabatannya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika yang menemui aksi tersebut cukup membuat suasana sedikit tenang. Ia mengatakan akan meneruskan aspirasi para pengunjuk rasa ke perwakilan DPRD pusat.
“Kami bersama seluruh fraksi yang ada di DPRD Kota Malang juga menolak kenaikan harga BBM. Namun kami hanya bisa mengusulkan. Maka ayo sama-sama bergerak melalui pengurus besar masing-masing organisasi,” ungkap Made.