JATIMTIMES - Dewan Pakar Penasihat Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Tulungagung Nyadin mengatakan, bahwa kader HMI harus mengedepankan pola-pola intelektual, mempunyai sifat kritis dan tindakan yang konstruktif.
Hal ini disampaikannya usai menghadiri pelantikan pengurus Cabang HMI dan KOHATI Tulungagung periode 2022-2023 di ruang Praja Mukti Kantor Pemkab Tulungagung, Sabtu (3/9/2022). "Sifat kritis dan tindakan konstruktif harus selalu dimiliki Kader HMI," katanya.
Baca Juga : Paceklik Gol, Persik Kediri Butuh Figur Striker Baru
Nyadin juga menyampaikan rasa bangga kepada pengurus Cabang HMI baru, karena meskipun masih baru sudah berani menyuarakan "hari ini dilantik besok Demo". Demo yang dimaksud adalah demo masalah Nasional yang menyangkut kepentingan rakyat banyak yaitu masalah kenaikan BBM.
Dengan sikap keberanian itu, lanjut Nyadin, dapat diartikan bahwa kader HMI Tulungagung masih memiliki sifat kritis terhadap pemerintah tapi kritis yang konstruktif.
"Ini sesuai yang disampaikan oleh Ali Mufti, bahwa demo yang dilakukan HMI bukan demo untuk merongrong atau menurunkan wibawa pemerintah. Demo yang dimaksud HMI adalah demo untuk mengingatkan dan mengkritisi kebijakan pemerintah yang memberatkan kehidupan rakyat banyak," ungkapnya.
Nyadin menambahkan, demo yang dilakukan HMI bukanlah seperti demo-demo yang selama ini sudah terjadi, yaitu demo yang tendensius atau demo yang berujung pada kompensasi materialistik.
Baca Juga : IKHBAR FKIK, Mengupas Produk Skincare Halal Bersama Ketua Halal Center UIN Maliki Malang
Sebagai dewan pakar penasehat MD KAHMI Tulungagung, Nyadin mengaku selalu menanamkan kepada para kader HMI untuk terus memiliki rasa kritis, obyektif dan menjunjung nilai kejujuran. Penanaman karakter itu harus membekas pada seluruh kader HMI yang kemudian kader-kader yang sudah matang akan didistribusikan di semua lini seperti DPR, Pemerintahan, LSM, Wartawan, KPU, Bawaslu dan lain-lain.
Meski didistribusikan dimana-mana, kader HMI akan tetap kembali ke rumah besar yaitu KAHMI. Di rumah besar itulah para kader HMI berdiskusi dan berembuk untuk menjalankan misi HMI, yaitu insan pencipta, pengabdi, yang bernafaskan Islam dan berguna untuk rakyat Indonesia.