JATIMTIMES - Temuan bahan bakar minyak (BBM) bercampur air di SPBU Pesanggaran, Banyuwangi masih terus berlanjut. Saat ini Polresta Banyuwangi memeriksa tiga orang pegawai SPBU tersebut. Satu orang sebagai pengawas dan dua orang sebagai operator SPBU. Ketiga orang pegawai SPBU yang tengah diperiksa tersebut adalah LS, LM dan TT. Ketiganya diperiksa lantaran ditemukan BBM jenis Pertalite yang tercampur air.
Di mana hal itu disebut mengakibatkan beberapa kendaraan yang mengisi Pertalite di SPBU itu menjadi mogok. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (31/8/2022) malam.
Pemeriksaan tiga orang pegawai SPBU Pesanggaran itu dilakukan dengan kapasitas ketiganya sebagai saksi terkait adanya peristiwa BBM bercampur air itu. "Pemeriksaan itu untuk mengetahui peristiwa dugaan BBM bercampur air. Sebab pada saat kejadian ketiga orang itu yang bertugas," ujar Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Agus Winarno dikutip dari liputan6.com
Agus mengatakan, BBM yang bercampur air tersebut merupakan BBM jenis Pertalite. Akibatnya ada beberapa kendaraan roda dua dan empat mogok. “Ternyata di dalam tangki kendaraan yang macet, begitu disedot BBM jenis pertalite bercampur dengan air,” imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui sejak pelayanan pukul 18.00 WIB hingga 19.00 WIB, SPBU tersebut sudah melayani sebanyak 700 liter BBM Pertalite. Totalnya, ada sekitar 20 kendaraan yang mogok setelah mengisi BBM bercampur air itu.
“Setidaknya ada dua kendaraan roda empat dan 18 kendaraan roda dua yang telah melapor jika menjadi korban BBM bercampur air,” tegasnya.
Baca Juga : Ini Warung Kikil Kesukaan Gus Dur, Cek Menu Favoritnya
Agus menambahkan, bahwa selain melakukan penghentian sementara atas penjualan BBM jenis pertalite, polisi juga memasang police line atau garis polisi di sekitar lokasi. “Sudah diberi garis polisi terhadap tangki BMM khusus Pertalite yang ada di SPBU,” pungkasnya.