JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi menyebut angka kasus stunting di wilayah pemerintahannya terendah se-Indonesia. Hal itu disampaikan Sanusi saat menghadiri agenda peringatan Hari Keluarga Ke-29 Tahun 2022 Kabupaten Malang, Kamis (25/8/2022).
"Kita (Kabupaten Malang) tinggal 8,8 persen. Itu (persentase kasus stunting) terendah se-Indonesia," tandas Sanusi saat ditemui usai menghadiri agenda yang diselenggarakan di Pendopo Agung Kabupaten Malang tersebut.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Rutin Salurkan BPNTD ke 7.226 KPM Tiap Bulan
Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu menjabarkan, saat ini masih ada sekitar 11 ribu bayi di Kabupaten Malang yang masih mengalami stunting.
"Sebelas ribu itu merupakan data identik dengan data yang sudah diukur. Dari sekitar 134 ribu bayi, itu yang stunting ada 11 ribu. Jadi, ada 8,8 persen (angka stunting) di Kabupaten Malang. Angka 8,8 persen itu fakta," ungkap bupati yang akrab disapa Abah Sanusi ini.
Dari angka tersebut, terdapat beberapa kecamatan di Kabupaten Malang yang masih mendominasi kasus stunting. Salah satunya adalah Kecamatan Pujon. "(Kecamatan Pujon) di tingkat Kabupaten Malang tertinggi," ucapnya.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini tetap optimistis bakal bisa memberantas kasus stunting di wilayahnya. "Capaian stunting kita terendah. Banyak (kecamatan) yang sudah zero kasus. Kalau kita niat, pasti bisa menekan angka stunting," ujar Sanusi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Malang Aniswaty Aziz menjelaskan, wilayah yang sementara ini mengalami zero kasus stunting ada 3 kecamatan. "(Kecamatan) Pagak, Wajak, dan Pagelaran 0 (kasus stunting),' terangnya.
Baca Juga : Polresta Makota Ungkap Dua Kasus Perjudian Online, Salah Satunya Jaringan Luar Negeri
Aniswaty menambahkan, data 3 kecamatan yang terpantau sudah zero kasus stunting tersebut merupakan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Sehingga datanya masih bisa berubah sewaktu-waktu.
"Data kecamatan zero kasus stunting ini merupakan hasil operasi timbang bulan februari lalu karena memang data tersebut yang digunakan oleh Dinas Kesehatan," pungkasnya.