free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Pelestari Budaya Tolak Rencana Rehabilitasi dan Alih Fungsi Kawedanan Singosari

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Nurlayla Ratri

22 - Aug - 2022, 03:12

Placeholder
Sejumlah perwakilan kelompok Pelestari Budaya Singhasari yang menolak adanya rencana rehabilitasi dan alih fungsi Kawedanan Singosari. (foto: istimewa)

JATIMTIMES - Kelompok budayawan Pelestari Budaya Singhasari menolak adanya rencana rehabilitasi eks kantor Kawedanan Singosari menjadi puskesmas. Mereka mengemukakan penolakan dengan alasan merupakan cagar budaya dan bangunan bersejarah.

Kelompok budayawan Pelestari Budaya Singhasari mengaku area yang rencananya akan direhab akan sedikit diekskavasi karena ada temuan batu pondasi bangunan bersejarah.

Baca Juga : Kenang Perjuangan Ulama Merebut Kemerdekaan, Pondok Pesantren Al Mujaddadiyyah Gelar Pawai

Menurut Sekretaris Kelompok Pelestari Budaya Singhasari, Yusuf Kerto Tanoko, area kawedanan disebut menjadi tempat berekspresi warga. Karena di situ kerap digunakan untuk menyelenggarakan pementasan beberapa pertunjukan budaya seperti tari, musik, dan wayang.

“Dikhawatirkan menjadikan aktivitas yang dikerjakan dianggap mengganggu. Sebenarnya fungsi kawedanan sebelumnya untuk pemerintahan dan fasilitas kesenian warga. Jadi sebaiknya difungsikan sebagai mana mestinya,” jelas Yusuf saat dikonfirmasi, Sabtu (20/8/2022).

Yusuf menjelaskan bahwa pihaknya mengetahui rencana tersebut melalui media massa dan dalam beberapa kali kesempatan pidato Bupati Malang HM Sanusi. Untuk meningkatkan pelayanan publik bidang kesehatan, Pemkab Malang berencana memperluas pembangunan Puskesmas di enam kecamatan, yakni Puskesmas Pakisaji, Wajak, Bululawang, Tajinan, Karangploso dan Singosari.

Rencananya, eks kantor Kawedanan Singosari akan dialihfungsikan menjadi Puskesmas. Dari situlah para pelestari budaya menyoroti rencana tersebut. Karena, mereka mengaku hingga saat ini masih kerap memanfaatkan kawedanan sebagai pusat kesenian dan juga kemasyarakatan.

Sebenarnya, Yusuf menjelaskan bahwa pihaknya tak serta merta menolak adanya rencana tersebut. Namun pihaknya berharap adanya kajian yang komprehensif.

“Salah satu yang mungkin terlewat dalam kajian pemindahan Puskesmas Singosari adalah kajian sejarah Pendopo Agung Kawedanan Singosari. Bagi masyarakat budaya Singosari, Pendopo Agung Kawedanan Singosari adalah merupakan bangunan sejarah yang masih menjadi simbol Singosari sebagai pusat pemerintahan di wilayah Kecamatan Singosari. Sejarah telah mencatat bahwa dahulu Pendopo Agung Kawedanan Singosari pernah dijadikan sebagai Kantor Kecamatan Singosari,” beber Yusuf.

Yusuf pun mengaku, masyarakat yang tergabung dalam wadah Komunitas Pelestari Budaya Singhasari, Surya Chandra Singosari sangat menghargai sejarah. Maka mereka merasa keberatan jika area Kawedanan Singosari berubah fungsi menjadi Puskesmas.

“Kami keberatan dan menolak segala bentuk peralihan fungsi Pendopo Kawedanan Singosari,” jelasnya.

Baca Juga : Delapan Puluh Pendekar Cilik Berlaga dalam Kejurkab Persinas ASAD Tahun 2022

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang Mursyidah membenarkan adanya rencana rehabilitasi dan alih fungsi tersebut. Bahkan ia menyebut rencana tersebut bakal berlangsung tahun ini.

“Bukan pembangunan, tetapi bangungan gedung pariwisata itu direhabilitasi. Pariwisata dipindah ke eks gedung LH di dekat pendopo. Kemudian gedung pariwisata ditempatkan di Puskesmas Singosari,” kata Mursyidah.

Alasan rehabilitasi dan alih fungsi menurut Mursyidah karena sejauh ini puskesmas berada pada lokasi yang kurang strategis. Masyarakat tak bisa langsung melihat dari jalan raya, karena lokasinya yang masuk ke gang.

“Supaya puskesmas tampak dari luar. Kalau sekarang kan masuk dalam gang. Kawedanan itu tetap gedungnya hanya rehab gedung kantor pariwisata. Bukan kawedanan. InsyaAllah tahun ini (rehabilitasi),” kata Mursyidah.

Disinggung mengenai adanya penolakan oleh para budayawan, Mursyidah mengaku belum mengetahui. Sehingga pihaknya belum bisa memberikan tanggapan. 

“Saya belum tahu, mohon maaf. Semua untuk kebaikan dan peningkatan pelayanan publik,” singkatnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Nurlayla Ratri