free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Sudah 2022, 4 Kecamatan di Kabupaten Malang Masih Sulit Akses Internet

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Nurlayla Ratri

20 - Aug - 2022, 02:51

Placeholder
Ilustrasi tower BTS.(Foto: gambar.pro/istimewa).

JATIMTIMES - Meski sudah melewati tengah tahun 2022, masih banyak wilayah Indonesia yang sulit mengakses internet. Di antaranya 4 kecamatan di wilayah Kabupaten Malang. 

Kecamatan-kecamatan itu masih belum terakses oleh jaringan internet secara menyeluruh. Hal tersebut lantaran masih belum meratanya keberadaan tower Base Transceiver Station (BTS). Sehingga, sudah tentu konektivitas internet menjadi terbatas. 

Baca Juga : Kasus Covid-19 di Indonesia Tambah 5.163 Pasien, 2 Orang dari Kota Batu

Berdasarkan catatan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang, keempat daerah tersebut yakni Kecamatan Tirtoyudo, Ampelgading, Sumbermanjing Wetan dan Donomulyo. Sebagai solusi, Pemkab Malang berencana untuk menggandeng sejumlah provider penyedia jaringan internet. 

"Sudah ada pemetaan. Paling banyak di daerah Malang Selatan. Di daerah Tirtoyudo, Ampelgading, Sumbermanjing Wetan dan Donomulyo. Itu daerah-daerah yang memang kondisinya, belum sepenuhnya terkoneksi jaringan internet," ujar Kepala Diskominfo Kabupaten Malang, Ricky Meinardhy, Jumat (19/8/2023) siang. 

Dengan kondisi tersebut, Diskominfo akan menyusun semacam peta topologi jaringan yang paling memungkinkan untuk diterapkan di wilayah Kabupaten Malang. Topografi ini nantinya akan diteruskan kepada pihak provider. 

Menurutnya, untuk bisa memenuhi kebutuhan jaringan internet dengan kondisi geografis di Kabupaten Malang, dibutuhkan investasi dengan nilai yang cukup besar. Baik untuk mendirikan sebuah tower BTS sebagai pemancar signal, atau untuk menarik kabel fiber optic (FO) seperti yang saat ini mulai banyak dilakukan penyedia layanan internet.

"Jadi nanti siapa (provider) yang menyambut. Dan untuk itu, membutuhkan BTS. Atau biasanya juga membutuhkan FO, dan mereka (provider) harus menarik kabel. Itu yang membutuhkan nilai investasi yang cukup besar. Itu makanya kami berupaya komunikasi dengan provider untuk menawarkan yang mungkin mereka bersedia menginvestasikan anggarannya untuk membangun jaringan itu," jelas Ricky. 

Baca Juga : Gandeng Telkom, Pemkab Malang Siap Realisasikan Desa Digital

Sehingga, meskipun saat ini Pemkab Malang tengah dalam proses kerja sama dengan PT Telkom untuk pemenuhan infastruktur jaringan, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menggandeng pihak provider lain untuk bekerja sama. 

"Yang mana mereka siap, tidak kita membatasi. Kita membuka. Kita akan membuat topologi jaringan, dan provider mana yang menyambut. Karena mereka pasti melihat dari berapa investasi dan berapa keuntungan yang akan mereka dapat," jelasnya. 

Berdasarkan datanya, hingga saat ini ada sebanyak 649 tower BTS yang beroperasi di wilayah Kabupaten Malang. Di mana dari keseluruhan BTS tersebut dikelola oleh sebanyak 24 provider. Informasinya, provider-provider tersebut akan beralih menggunakan FO karena dinilai jaringannya dapat diakses lebih stabil. 


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Nurlayla Ratri