JATIMTIMES - Dari sekian pahlawan mungkin anda hanya mengenal nama-nama familiar seperti Imam Bonjol, Pattimura, Cut Nyak Dien, Bung Tomo, hingga dwitunggal Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Namun apakah pernah mendengar nama Gumbreg? Ia adalah penembak jitu atau sniper yang masuk Pasukan Barisan Berani Mati.
Perlawanan Indonesia kepada penjajahan juga diikuti oleh perjuangan rakyat yang rela meski taruhannya adalah nyawa. Hal itu untuk menjaga harga diri bangsa agar tidak ditindas bangsa asing.
Baca Juga : Game Simulator PC Terbaik Paling Seru Untuk Dimainkan
Namun, beberapa pejuang lain yang tergabung dalam beberapa barisan pejuang rakyat yang turut berjuang namanya tidak terlalu dikenal. Tapi mereka justru memiliki kontribusi banyak bagi bangsa.
Pasukan Barisan Berani Mati sendiri adalah pasukan yang dibentuk oleh Bung Tomo. Pejuang bernama Gumbreg masuk sebagai salah seorang anggota pasukan Barisan Berani Mati.
Pemuda ini terpanggil untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan dan tidak lagi bekerja sebagai pegawai bekas pelayan kantor dagang. Gumbreg masuk menjadi pasukan Barisan Berani Mati dan berlatih dengan giat.
Karena kegigihan berlatihnya itu, Gumbreg terkenal sebagai penembak jitu atau sniper.Sosoknya menjadi penembak pesawat udara di daerah pertempuran Surabaya.
Selama berkiprah di pasukan Barisan Berani Mati, Gumbreg telah berhasil menembak lebih dari 10 pesawat musuh dengan tembakan meriam. Dirinya pun sangat bangga dengan keberhasilannya itu, walau pun nyawanya menjadi taruhan.
Bukan hanya ahli dalam menembak, ternyata Gumbreg memiliki hati yang sangat mulia. Dia rela tidak digaji menjadi pasukan Barisan Berani Mati karena memang seluruh anggota pasukan ini sama sekali tidak mengharapkan gaji, dan semata-mata memang ingin mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan Indonesia.
Bukan hanya Gumbreg, Bung Tomo juga kedatangan seorang pemuda asal Jember yang rela mendaftarkan diri sebagai pasukan Barisan Berani Mati. Pemuda tersebut terlihat tidak meyakinkan secara penampilannya. Saat datang ke Surabaya, dia hanya memakai sarung lusuh dan hem yang lusuh.
Baca Juga : Bupati Blitar dan Forkopimda Ikuti Upacara Detik-detik Proklamasi Secara Virtual
Dari penampilannya terlihat Bung Tomo awalnya tak yakin dengan pemuda tersebut. Bung Tomo pun mengajak pemuda itu berdialog dan akhirnya melihat bagaimana kesungguhan dan daya juangnya, kendati sekilas terlihat begitu lemah.
Pemuda tersebut dilatih untuk meledakkan bom oleh Bung Tomo. Dan pemuda tersebut diberi kesempatan pertama untuk meledakkan bom ke tank milik tentara sekutu.
Kesempatan yang diberikan Bung Tomo nampak tidak disia-siakan oleh pemuda asal Jember itu. Dengan gagah berani, pemuda yang awalnya dikira memiliki fisik lemah itu maju tanpa rasa takut sedikit pun.
Dia berlari menuju tank tentara sekutu dan memasang bom. Tank sekutu itu pun langsung meledak akibat bom yang diledakkan pemuda itu.
Nahasnya, pemuda asal Jember yang membawa bom itu pun gugur sebagai syahid bersama hancurnya tank milik sekutu.