JATIMTIMES - Pemkot Malang menyambut momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Republik Indonesia dengan menggelar berbagai lomba. Salah satunya lomba peraturan baris berbaris (PBB) bagi seluruh aparatur di lingkungan Pemkot Malang.
Lomba PBB ini diikuti ratusan aparatur dari 34 instansi. Apresiasi atas lomba PBB tersebut datang dari Wali Kota Malang Sutiaji.
Baca Juga : Vaksin PMK Dosis Dua Habis, Pemkot Malang Fokus Distribusikan Dosis Satu
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang itu menyebut, tujuan digelarnya lomba PBB untuk menjunjung tinggi semangat kemerdekaan di HUT Ke-77 RI. "Sementara lombamya untuk ASN saja karena ini harus menjadi contoh masyarakat kita," ungkap Sutiaji.
Selain lomba PBB, sebelumnya telah digelar beberapa lomba untuk para aparatur di lingkungan Pemkot Malang. Di antaranya paduan suara dan senam.
Menurut Sutiaji, rangkaian lomba untuk menumbuhkan semangat kemerdekaan dan nasionalisme ini merupakan salah satu cara menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang memerdekakan Indonesia dari tangan para penjajah. "Kita bisa sampai saat ini menikmati suasana ini karena jasa para pahlawan dengan nilai-nilai patriotismenya," ujar Sutiaji.
Sutiaji juga menjelaskan alasan filosofis memilih tiga jenis lomba yang dikhususkan bagi para aparatur di lingkungan Pemkot Malang. Utamanya terkait kedisiplinan, kekompakan dan melatih konsentrasi. Hal itu juga berlaku bagi lomba PBB.
Lomba senam memiliki makna filosofis bahwa setiap orang tidak akan lepas dari konsentrasi dan harus menjaga kekompakan. “Lomba paduan suara demikian. Walaupun ada yang suaranya enak, mereka juga harus membagi untuk membangun satu-kesatuan. Dengan pakem itu, kita pakai untuk membangun sebuah kedisiplinan tadi," ungkap Sutiaji.
Manfaat dari ketiga lomba tersebut dapat diterapkan di dalam menjalankan tugas sehari-hari. Pasalnya, dalam suatu institusi pemerintahan, terdapat berbagai tanggung jawab yang itu merupakan milik bersama.
Baca Juga : Diikuti Atlet Terbaik, Disparpora Kota Payakumbuh Buka Kejuaraan Taekwondo
"Apalagi yang namanya ASN. Satu adalah kekompokan dan konsentrasi. Misalnya (intruksi) hadap kanan malah ada yang hadap kiri. Ya kiranya seperti itulah, konsesntrasi dan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas," terang Sutiaji.
Sebagai informasi, dalam perlombaan PBB, terdapat enam aspek penilaian oleh tim juri. Yakni, gerakan di tempat, gerakan berpindah tempat, gerakan berjalan, kreasi, komandan pleton dan kreasi. Masing-masing instansi diberi waktu 10 menit untuk menunjukkan aksi baris-berbaris.