JATIMTIMES - Rencana vaksin booster dosis kedua atau vaksin keempat kembali mencuat. Bahkan kali ini, rencana tersebut langsung disampaikan oleh Kemenkes.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menyebut pemerintah sedang merencanakan vaksinasi Covid-19 booster kedua atau dosis keempat. Program ini kemungkinan ditekan jika pandemi berlangsung dalam waktu yang lama.
Baca Juga : Polemik Berebut Wali Kelas di SDN Bungur 1, Begini Kata KUPas Kecamatan Karangrejo
Seperti diketahui, saat ini kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Rencana ini pula berdasarkan perhitungan dan pandangan para ahli.
Namun, kapan akan diberlakukannya masih menunggu arahan ITAGI. Syahril juga mengatakan bahwa pertimbangan vaksin booster kedua ini belum bisa diputuskan dalam waktu dekat.
Ia hanya mengatakan bahwa sudah ada beberapa negara yang melakukan vaksin booster kedua.
"Tetapi perencanaan itu sudah ada. Pertimbangannya dari apa? Pandemi ini kan jangka panjang, sementara masa aktif antibodi setelah 6 tahun itu kan berkurang atau menurun," ucap Syahril.
Lantas siapa saja yang diprioritaskan vaksin booster kedua ini?
Syahril mengungkapkan vaksin booster kedua atau dosis keempat akan diberikan terlebih dahulu pada kelompok rentan.
Seperti lanjut usia, tenaga kesehatan, hingga mereka yang melayani publik.
Baca Juga : Cegah Penyebaran Covid-19, Polres Ngawi Gelar Vaksinasi Presisi di Desa Campurasri
"Sehingga apabila nanti pandemi terjadi berkepanjangan, maka ada suatu rekomendasi dari berbagai pihak untuk vaksinasi booster kedua khususnya pada kelompok berisiko contohnya lansia, tenaga kesehatan, dan yang melayani publik," ungkap Syahril.
Selain itu, dia menekankan vaksinasi booster memang tidak mencegah seseorang dari penularan virus, tetapi terbukti ampuh melawan risiko bergejala Covid-19 berat sehingga tidak perlu memerlukan perawatan di rumah sakit.
Dari total kasus aktif Covid-19 di gelombang baru, mayoritas mereka hanya menjalani isolasi mandiri.